News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inspirasi

Dua Kaki Tiada, Tapi Ahmad Syafei Tanggung Jawab Nafkahi Anak Istri

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Syafei membagi kisahnya kepada Tribun Jabar saat ditemui di rumahnya di Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (20/7/2017) siang. TRIBUN JABAR/SELI ANDINA MIRANTI

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tubuhnya boleh tidak sempurna karena kecelakaan, namun tekad Ahmad Syafei (45) tak pernah putus asa dan terus berjuang.

Ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Desa Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung, Kamis (20/7/2017) siang, Ahmad mengungkapkan kisah pilu yang menimpanya.

Akibat kecelakan itu kedua kaki Ahmad diamputasi hingga beberapa sentimeter di bawah lutut, ada luka bakar yang terlihat jelas merambat dari dada, menuju leher, hingga kepala.

Semua luka dan ketidaksempurnaan yang dimilikinya itu tidak menghalangi Ahmad untuk bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Ia pantang meminta atau mengemis.

Dengan kondisinya Ahmad mencari nafkah berkeliling menjajakan mainan anak-anak dan makanan kecil. Ahmad mengaku tidak ingin dikasihani.

"Saya masih kuat, ingin bekerja yang saya bisa saja seperti berdagang. Saya tidak mau meminta-minta," Ahmad menegaskan.

Pria berkulit gelap itu biasa berjualan di kompleks Rancaekek Permai, tempatnya tinggal.

Mainan anak dan makanan kecil ia tata di sebuah gerobak yang ditempelkan di sepeda motor yang sudah dimodifikasi. "Ini disesuaikan agar bisa saya pakai," ujar Ahmad.

Pria tegar ini baru sebulan menggunakan sepeda motor. Biasanya, ia menggunakan kursi roda menyusuri jalanan kompleks menjajakan mainan anak dan makanan ringan.

Dengan berdagang Ahmad mampu menafkahi istri dan anak-anaknya. "Meski pun hasilnya pas-pasan, tapi kebutuhan keluarga Insya Allah terpenuhi," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini