Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Bertahun-tahun menanti jadinya selembar Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik dan diberi kabar KTP Elektronik sudah jadi tentu membuat Amat Faozi (39) sumringah.
Namun senyum di wajah Amat tak bertahan lama setelah mengetahui KTP Elektroniknya salah.
Bukan penulisan nama atau alamat yang salah, melainkan foto yang terpasang merupakan foro orang lain.
Bahkan warga Kesesi, Kabupaten Pekalongan yang sekarang bekerja di Jakarta itu tidak mengetahui foto siapa yang "menggantikan" fotonya.
"Saya tidak tahu itu foto siapa. Semua datanya lengkap kecuali foto," kata Amat kepada Tribun Jateng, Kamis (20/7/2017).
Cerita bermula pada empat tahun lalu, sekitar tahun 2013.
Amat melakukan perekaman E-KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Pekalongan.
Setelah melakukan perekaman data, Amat yang saat itu memang bekerja di Jakarta kembali ke Ibu Kota.
Setiap momen liburan, khususnya libur lebaran, Amat mendatangi Kantor Dindukcapil Kabupaten Pekalongan untuk menanyakan E-KTP miliknya.
Selama empat tahun itu juga Amat mendapat jawaban yang sama dari petugas Disdukcapil.
"Jawabannya selalu belum jadi, alasannya blanko E-KTP tidak ada atau habis," katanya.
Libur lebaran tahun ini Amat kembali mendatangi Kantor Dindukcapil namun lagi lagi jawaban yang sama didapatnya.
"Karena buru-buru berangkat kerja ke Jakarta, saya minta tolong perangkat desa untuk mengecek apabila ada waktu," katanya.
Setibanya di Jakarta, Amat mendapat kabar E-KTPnya telah jadi. Tentu dia sangat bahagia lantaran apa yang ditunggu tunggu selama bertahun tahun akhirnya tiba.
Namun kebahagiaan itu hanya sementara, perangkat desa mengabarkan kalau E-KTP milinya tidak sesuai dengan foto yang semestinya.
"Saya kaget dikabari, fotonya kok beda. Saya tanya ke perangkat desa, katanya bisa diurus lagi," katanya.
Ia pun akan meluangkan waktu lagi untuk pulang ke Pekalongan mengurus perubahan data.
Baru-baru ini Dindukcapil Kabupaten Pekalongan menjadi sorotan. Kesemrawutan antrean dan tidak adanya kepastian pelayanan bahkan membuat Wakil Bupati Pekalongan, Arini Harimurti, menegur Kepala Disdukcapil, Ristono terkait kekacauan itu.
Ristono pun mengaku akan segera membenahi kekacauan itu.
Dia berjanji akan menerapkan sistem antrean agar pemohon tidak terkatung-katung seperti hari ini.
"Sesuai instruksi Wakil Bupati, kami akan terapkan sistem antrean dan informasi sehingga pemohon tidak terkatung katung seperti hari ini," kata Ristono saat itu.
Terkait kesalahan foto pada E-KTP Amat, Sekretaris Dindukcapil Kabupaten Pekalongan, Bambang Supriyadi, mengatakan, kejadian tersebut merupakan kejadian yang langka.
"Ini langka, kemungkinan pemilik KTP iris mata dan sidik jarinya identik dengan orang yang ada di foto," kata Bambang.
Tak hanya kesalahan foto, Bambang mengatakan pernah terjadi kesalahan tertukarnya identitas suami istri.
"Tapi tidak perlu khawatir, bisa diurus. Nanti dibetulkan datanya, tidak menunggu lama. Sehari perbaikan bisa langsung jadi," kata Bambang.