News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seorang Warga Tewas Kena Ledakan Bom TNT Diduga Milik Paskhas, TNI AU Minta Maaf

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi ledakan TNT milik Paskhas TNI AU di Dusun Karya ?Bakti RW 2, RT 1, Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Samo, Kamis (20/8/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Udara meminta maaf kepada masyarakat yang terkena ledakan di Rokan Hulu, Riau meskipun belum diketahui secara pasti apakah ledakan berasal dari amunisi sisa latihan Korpaskhas atau bukan.

Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya mengatakan pihaknya juga akan bertanggungjawab untuk menanggung semua biaya pengobatan warga yang terkena ledakan maupun yang korban meninggal dunia.

Saat ini TNI AU beserta aparat Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Rokan Ulu Riau dan pemerintah daerah setempat tengah serius melakukan penyelidikan terhadap insiden ledakan yang terjadi di dusun Karya Bakti RW.02/RT.01 Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Ulu, Riau, kemarin.

TNI AU kata Jemi merasa bertanggung awab ikut melakukan penyelidikan ledakan yang terjadi pada pukul 11.30 WIB dan menewaskan satu warga atas nama Swanda ini, karena pada pagi harinya di sekitar kawasan sekitar Bandara Tuanku Tambusai tersebut, sedang dilaksanakan latihan Korpaskhas dengan sandi Trisula Perkasa yang berlangsung dari tanggal 17-20 Juli 2017.

"Sebenarnya sesuai dengan prosedur latihan yang berlaku, masyarakat dilarang memasuki daerah latihan sebelum dinyatakan aman oleh pejabat berwenang," ujar Marsma Jemi dalam keterangannya kepada Tribun.

Dalam latihan Paskhas tersebut, memang dilaksanakan operasi "serangan fajar" dengan menggunakan peluru tajam termasuk amunisi dan ledakan granat kejut.

Latihan yang dimulai jam 06.00 WIB ini berlangsung dengan lancar dan aman dan berakhir pada pukul 09.00 WIB tanpa ada insiden apapun.

Saat ini seluruh pasukan Paskhas yang terlibat dalam latihan sudah ditarik dari tempat latihan yaitu di sekitar Bandara Tuanku Tambusai yang berjarak kurang lebih 6 Km dari dusun Karya Bakti RW.02/RT.01 Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Utama tempat terjadinya ledakan.

Pihak TNI AU, dalam hal ini Korpaskhas (yang diwakili Wadan Korpaskhas) masih terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik Kepolisian maupun Kodim dan Pemerintah Daerah setempat untuk melakukan pertolongan kepada korban dengan melakukan perawatan korban ke Rumah sakit setempat.

Baca: Sejumlah Nama Diduga Penerima Dana Proyek E-KTP Menghilang dari Putusan Terdakwa Irman

"Secara paralel tim Korpaskhas juga sedang melakukan penyelidikan untuk meyakinkan kronologis kejadian ledakan dan sebab-sebabnya," ujar Jemi.

Bom TNT Tertinggal
Penyelidikan sementara, bom jenis TNT yang meledak dan menewaskan warga, Wanda (26), di Dusun Karya Tama, Desa Rambah Utama Kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu, Riau, Kamis siang kemarin diduga milik anggota Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.

Diduga bom tersebut tertinggal usai anggota Paskhas menggelar latihan perang di lokasi tersebut.

"Itu sudah dirilis di Rohul tadi. Jadi, setelah dia latihan kotak itu ketinggalan di lahan dekat hutan sawit. Ada banyak versi saksi menyampaikan begitu," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo.

Guntur menjelaskan, dari keterangan saksi sekaligus korban, Asep Sopian, semula korban Wanda menemukan dua kotak seperti baterai sepeda motor dan kotak hitam berkabel di atas sebuah terpal di lapangan lahan sawit.

Selanjutnya, Wanda membawa dua kotak ke rumahnya. Diduga Wanda mengotak-atik dua kotak itu dengan mencabut bagian kabel di depan rumah dan disaksikan beberapa warga lainnya.

Hingga akhirnya terjadi ledakan dari dua kotak tersebut. Di kotak itu sendiri terdapat tulisan peringatan bahan peledak.

"Setelah menemukan kotak itu, dibawalah tas kotak itu oleh korban ini ke rumah. Barang itu diotak-atik kabelnya. Padahal, sudah ada (tulisan) peringatannya di kotak itu, 'Awas bahan peledak-TNI AU'. Lalu meledak," ujarnya.

Guntur belum mengetahui apakah tempat ditemukannya dua kotak bahan peledak tersebut merupakan zona latihan militer TNI AU atau bukan.

Ia juga belum mengetahui ada atau tidaknya papan peringatan zona latihan militer di lokasi tersebut.

Kasus ledakan bom diduga milik TNI AU yang mengakibatkan korban dari warga ini ditangani oleh tim gabungan dari TNI AU dan Polda Riau.

Meski begitu, penyelidikan akan dipimpin dan menggunakan hukum militer.

"Penyelidikannya gabungan kepolisian dan TNI AU. Leader nya TNI AU karena mereka juga ada hukum militer, karena ada dugaan kesalahan anggota, kenapa ditinggal tas kotak itu," ujarnya.

Sementara itu, akibat ledakan bom tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia serta lima orang lainnya mengalami luka berat dan ringan.

"Untuk korban meninggal masih diautopsi di RS Bhayangkara Pekanbaru. Yang korban luka dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Rohul. Saya belum tahu apakah ada korban luka yang dirujuk ke rumah sakit lain atau tidak," ujar dia. (coz/vin/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini