TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sepak bola Indonesia kembali jadi bahan perbincangan.
Bukan karena prestasinya, tapi karena kekerasan yang dilakukan oknum pendukung kesebelasan.
Seorang bobotoh korban pengeroyokan sejumlah oknum pendukung Persib Bandung meninggal dunia.
Ricko Andrean meninggal pada Kamis (27/7/2017) siang setelah sempat menjalani perawatan selama 4 hari di Rumah Sakit Santo Yusup, Bandung.
Pendukung Persib Bandung yang mendengar kabar ini pun sontak mendatangi rumah Ricko Andrean di kawasan Jalan Tamim, Cicadas, Bandung, Jawa Barat.
Baca: Jelang Laga Persib vs Persija: Antisipasi The Jak Masuk Bandung, Polisi Jaga Pintu Tol
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo yang ikut melayat ke rumah korban, selain menyampaikan duka cita, ia juga berjanji akan mengejar pelaku pengeroyokan terhadap Ricko Andrean.
Hendro Pandowo mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk bisa membantu menemukan pelaku pengeroyokan.
Hendro Pandowo menambahkan, Ricko Andrean saat itu sebenarnya sedang melindungi seseorang (diketahui sebagai anggota The Jakmania, suporter Persija Jakarta) yang menjadi korban pengeroyokan oknum bobotoh.
Sudah Terlilit Utang, Ahli Fisika Yohanes Surya Dipolisikan Karena Dugaan Penipuan Tanah https://t.co/37bDmjygNO via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 29, 2017
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menyampaikan duka cita atas meninggalnya Ricko Andrean yang menjadi korban pengeroyokan sesama bobotoh.
Ridwan Kamil berharap, pelaku pengeroyokan bisa segera ditangkap dan diproses secara hukum.
Ridwan Kamil juga meminta agar pendukung Persib Bandung yang biasa disebut dengan bobotoh tidak lagi melakukan kekerasan atas nama fanatisme terhadap Persib.
Selengkapnya, termasuk keterangan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, simak tayangan video di atas. (*)
>