Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Sudah lebih dari seminggu sumur di Desa Pamongan, Kecamatan Guntur, Demak mengeluarkan gas.
Dwi Widodo, pemilik sumur menjelaskan, gas pertama kali muncul dan bisa dibakar pada hari Minggu, 23 Juli lalu.
Kala itu ia ingin memperdalam sumur dengan bor.
Namun bukan air yang keluar dari pipa pengeboran, justru muncul gas yang bisa disulut api.
"Hari ini masih keluar, namun sudah tidak lewat pipa lagi, meluber ke air yang ada di sumur sehingga menimbulkan buih-buih," jelas pria yang akrab disapa Dodo tersebut, Senin (31/7/2017).
Sebelumnya, tim dari Balai Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengecek kandungan gas tersebut.
Dalam kunjungan itu mereka menilai gas berpotensi meledak namun justru tidak terdeteksi kandungan gas berapi.
Baca: Waspada Beras Pakai Sabun Pemutih Beredar, Cirinya Berbusa saat Dicuci
"Hari ini sudah saya laporkan ke balai ESDM, namun belum ada jawaban. Mereka juga belum meninjau lagi setelah kunjungan pertama kemarin," tambah Dodo.
Terpisah Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, Arso Budiyanto menjelaskan kejadian sumur ber gas sudah pernah terjadi di Kecamatan Wonosalam.
"Kala itu gas yang terkandung merupakan gas metan yang dibiarkan selama seminggu sudah hilang dengan sendirinya," kata dia.