TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alumni Jambore Nasional Mahasiswa menyelenggarakan pertemuan nasional yang mengumpulkan mahasiswa dari seluruh kampus yang ada di Indonesia, di Cipayung, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Pertemuan ini menghasilkan pembentukan organisasi Garda NKRI, yang nantinya akan mengawal dari depan keutuhan dan persatuan bangsa.
Patut diacungi jempol, dari sekian provinsi yang telah membentuk organisasi ini,
Garda NKRI Sulawesi Utara (Sulut) telah menyatakan sikap dalam waktu dekat ini akan mendeklarasikan dan menggelar sumpah mahasiswa serta dialog ke Indonesiaan sebagai tanda resminya berdiri organisasi ini di bumi Nyiur Melambai.
Kordinator Deklarator Indonesia Timur Fino Mongkau, mengatakan, ia bersama pimpinan nasional Garda NKRI telah melakukan pertemuan bersama Staf Presiden di Istana Negara sebagai bentuk laporan terhadap program-program Nasional serta rancangan ide dan dan gagasan yang nantinya akan menjadi motor penggerak organisasi ini di daerah dan secara nasional.
Dan itu direstui dan disambut positif oleh kepresidenan.
“Garda NKRI Sulawesi Utara sebagai organisasi terdepan melawan setiap bentuk Gerakan Radikal yang ada di Sulawesi Utara dan sebagai wujud merealisasikan rekomendasi dari pertemuan dengan Staf Presiden di Istana Negara,"kata dia, Kamis (10/8/2017).
"Kita akan menjadi benteng terhadap upaya merong-rong keutuhan dan kesatuan masyarakat Sulut dari masuknya paham-paham intoleran,” kata Mongkau.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi dan Dialog Garda NKRI Mulyadi Tuhatelu menjelaskan, pihaknya merencakan akan menggelar deklarasi sebagai tanda berdirinya organisasi ini, serta akan melakukan sumpah ke Indonesia-an, yang sesuai rencana akan dilaksanakan di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) kawasan 45 Manado, sebagai tempat dimana jadi simbol persatuan dan perdamaian masyarakat Sulut.
“Kita rencanakan di akhir Agustus 2017 mendatang. Setelah itu, langsung akan dirangkaikan dengan dialog publik, yang akan menghadirkan Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito sebagai keynote speaker dan juga pembanding dari perwakilan masing-masing pimpinan ormas mulai dari GP Ansor, Pemuda GMIM, Pemuda Muhamadiyah dan Pemuda Katolik serta akademisi dari kampus-kampus besar di Sulut,” ungkap Mahasiswa IAIN Manado itu.
Deklarator Garda NKRI Sulut Bryan Tambayong menambahkan, nantinya organisasi ini akan menjadi mitra TNI-Polri, untuk menjamin dan menjaga bahwa Sulut tak mudah disusupi idelogi intoleran yang dapat merusak rasa persaudaraan dan cinta tanah air warga Sulut, yang diketahui sejak dulu telah diwariskan oleh leluhur bahwa orang Sulut itu samua Basudara.
“Sebagai tindak lanjut kita akan melakukan road show ke kampus-kampus untuk mengkampanyekan rasa cinta tanah air. Mahasiswa adalah Unjung tombak masyarakat Indonesia untuk mendidik dan menunjukan sikap keramahan, serta yang paling bertanggungjawab persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,” terang mahasiswa Unsrat itu.