Laporan Wartawan Tribun Batam, Aminuddin
TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Kasus begal yang menimpa seorang gadis berinisial ERS (21) di Sei Lekop, Bintan Timur, penuh drama.
Tuhan memberi keajaiban kepada korban begal yang dicekik secara sadis di sebuah semak-semak oleh pelaku bernama Purwantoro alias Wanto, Jumat, dua minggu lalu.
Hal ini terlihat saat Kepolisian Sektor Bintan Timur menggelar reka ulang kasus begal tersebut, Jumat (11/8/2017).
Rekonstruksi atau reka ulang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Bintan Timur Ipda Anjar Rahmat Putra, berdasarkan keterangan pelaku dan saksi.
Reka ulang berlangsung hampir satu jam dengan 12 adegan.
Dalam reka ulang tersebut, terlihat dua kali Purwantoro mencekik leher korbannya hingga pingsan di kawasan Kampung Baru, Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Bintan.
Baca: Kronologis Penangkapan Oknum Marinir Pembunuh Istri Kades, Pelaku Sembunyi di Atas Genteng
Cekikan pertama menggunakan tangan. Setelah itu, korban yang sudah dalam keadaan pingsan diseret pria bertubuh tambun ini ke semak belukar.
Setelah itu, Wanto membuka jilbab wanita itu dan kembali mencekik korban menggunakan jilbab, baru kemudian dilemparkan ke semak-semak.
Ternyata korban tidak meninggal dunia.
Ia sadar delapan jam kemudian atau sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung berteriak-teriak minta tolong.
Itupun dengan sisa-sisa suara terakhirnya karena dari hasil pemeriksaan medis, pita suara korban rusak dan sulit berbicara.
Warga yang kebetulan lewat di lokasi sepi itu mendengar jerit minta tolong korban.
Bersama Ketua RW, sejumlah warga kemudian menyelamatkan ERS dan membawanya ke RSUD Bintan.
Berdasarkan keterangan Wanto kepada polisi, keduanya berada di lokasi itu sekitar pukul 13.00 WIB setelah berboncengan dengan sepeda motor milik ERS.
Mereka berhenti di jalan kecil lama yang sudah jarang dilewati warga.
Baca: Apa Hubungan Istri Kades dan Oknum Marinir Sehingga Dia Dibunuh?
Di situ kedua korban duduk berdua saling berdampingan di atas rumput.
Tak lama kemudian, Wanto berdiri menghadap tubuh korban dan dengan cepat mendorongnya dengan dua tangan sampai terbaring di atas semak.
Selanjutnya pelaku menimpa tubuh korban. Tangan kanannya menekan bagian leher, lutut kaki kanan menindih dada korban sampai korban lemas dan kesulitan bernafas.
Korban kemudian pingsan.
Setelah pingsan, pelaku menyeret tubuh korban dan membuangnya ke semak-semak secara sadis.
Usai merebahkan tubuh korban di semak, pelaku melepas jilbab korban lalu dibentangkan ke leher korban dan mencekiknya menggunakan jilbab tersebut.
Usai mencekik, pelaku meninggalkan tubuh korban yang pingsan dan berlari menuju sepeda motor korban.
Korban kemudian melarikan sepeda motor korban serta harta bendanya yang lain, seperti tas dan dua unit telepon seluler milik korban.