Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU-Miris dan memprihatinkan, bangunan sekolah dasar (SD) Negeri 028 dan 026 di Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau ini berlantaikan tanah dan berdinding tepas atau anyaman bambu.
Tidak hanya itu, fasilitas di dalam sekolah tersebut jauh dari kata mencukupi.
Saking tidak mencukupinya, murid-murid pun harus membawa bangku atau kursi dari rumah masing-masing.
Fakta tersebut terungkap saat tim surveyor Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univeristas Riau,
Menteri Riset dan Pendidikan BEM UR, Reski Ananda mengungkapkan, dari gambaran tim surveyor kondisinya satu meja ditempati oleh tiga orang murid.
"Jumlah seluruh murid untuk dua bangunan tersebut sebanyak 345 orang. Jadi satu meja ditempati tiga orang murid," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (15/8/2017).
Untuk menunjung proses belajar mengajar, menurut Riski pihak sekolah hanya mengandalkan bantuan dana BOS.
"Sedangkan kursi dan fasilitas lain sumbangan warga dengan persetujuan bersama," ungkapnya.
Terkait kenyataan itu, rencananya BEM UR akan melakukan audiensi dengan pemerintah daerah.
"Kita akan lakukan pertemuan terkiat temuan dilapangam. Artinya masih ada sekolah-sekolah yang tidak layak dan harus menjadi perhatian," terang Riski.(*)