TRIBUNNEWS.COM, ACEH - - Pesawat Eagle One milik Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Senin (14/8) petang sekitar pukul 18.30 WIB mendarat darurat di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Kubang Gajah, Kecamatan Kuala Pesisir.
Informasi yang diperoleh Serambi dari sumber terpercaya menyebutkan pesawat dengan nomor register PK-SEO yang dipiloti Irwandi Yusuf tersebut berangkat (take off) dari Bandara Kuala Batee, Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya tujuan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.
Diduga karena cuaca buruk, pesawat terpaksa mendarat darurat di Nagan Raya.
Saat mendarat, pesawat tersebut juga membawa satu orang penumpang yang belakangan diketahui adalah ajudan Irwandi Yusuf.
Sumber tersebut menambahkan hingga Senin malam, pesawat diparkir di sekitar Detasemen TNI Angkatan Udara Kompleks Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya.
Dandim 0116 Nagan Raya, Letkol Kavaleri Moch Wahyudi SIP MTr (Han) yang dikonfirmasi Serambi, Senin malam membenarkan pesawat pribadi milik Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mendarat darurat di Bandara Cut Nyak Dhien.
Baca: Awak Pesawat C-130 Hercules A-1314 Terima Penghargaan dari Kasau
“Pak Gubernur beserta ajudannya mendarat darurat di Bandara Cut Nyak Dhien karena faktor cuaca,” kata Letkol Wahyudi.
Setelah mendarat, Gubernur Irwandi bersama ajudannya bermalam di sebuah hotel di Nagan Raya.
Belum ada konfirmasi kapan melanjutkan penerbangan.
Cuaca buruk berupa angin kencang dan hujan melanda sejumlah wilayah Aceh menyebabkan terganggunya jalur transportasi udara dan laut.
Di wilayah barat Aceh, pesawat yang melayani jalur penerbangan Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya-Sumatera Utara dilaporkan gagal terbang karena cuaca buruk, Senin (14/8) siang.
Baca: Angkatan Laut Australia Temukan Lokasi Jatuhnya Pesawat MV-22 Osprey Milik AS
Puluhan calon penumpang tujuan Kualanamu, Sumatera Utara ditunda keberangkatan hingga hari ini, Selasa (15/8).
Petugas Wings Air Bandara Cut Nyak Dhien, Sunardi yang ditanyai Serambi membenarkan pihaknya terpaksa membatalkan penerbangan karena lebatnya guyuran hujan menyebabkan jarak pandang di landasan pacu terbatas.
Dampak dari pembatalan penerbangan ini, puluhan calon penumpang tujuan Nagan Raya di Kualanamu, dilaporkan juga gagal terbang ke Nagan Raya yang juga disebabkan cuaca buruk.
Cuaca buruk juga mengganggu jalur transportasi laut di beberapa wilayah Aceh.
Baca: Irwandi-Nova Resmi Jadi Gubernur Aceh
Rombongan Bupati Simeulue, Erli Hasyim, batal ke pulau Simeulue Cut atau ke pulau terluar di wilayah kepulauan Simeulue, Senin (14/8) karena dihadang angin kencang dan gelombang tinggi.
Rencananya, Bupati Simeulue dan rombongan ke Simeulue Cut untuk pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka memeriahkan HUT ke-72.
Kabag Humas Setdakab Simeulue, Bardansyah Ali kepada Serambi mengatakan, alat transportasi yang disediakan panitia menuju pulau terluar tidak berani berspekulasi membawa rombongan bupati.
Meski rombongan batal menyeberang ke Simeulue Cut namun pengibaran bendera tetap dilaksanakan sesuai jadwal oleh tim kecamatan yang sudah lebih dulu berada di lokasi.
“Mahasiswa dari Unsyiah yang ikut program ekspedisi Nusantara Jaya juga ikut dalam kegiatan pengibaran bendera di pulau terluar,” kata Kabag Humas Setdakab Simeulue.
Wilayah Pulau Weh, Sabang, Senin (14/8) kembali diterpa angin kencang namun cuaca buruk tersebut belum sampai melumpuhkan pelayaran di jalur Balohan-Ulee Lheue (Banda Aceh).
Laporan yang diterima Serambi menyebutkan meski secara umum jalur pelayaran tidak terganggu namun sore kemarin pemberangkatan KMP BRR tertunda sekitar 90 menit akibat dinding buritan kapal bocor bertubrukan dengan plengsengan dermaga.
Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Balohan, Abdurrani SSTMar mengatakan, angin kencang disertai hujan ringan yang menerjang wilayah Sabang berulangkali pada pagi hingga sore kemarin belum mengganggu pelayaran kapal penyeberangan.
“Pelayaran masih aman, ketinggian gelombang laut 2,5 meter dengan kecepatan angin 25 knot/jam (50 km/jam),” katanya.(edi/sm/az)