Tim juga langsung memasang alat untuk mulai melakukan evakuasi.
Yoga yang sudah agak baikan kemudian menanyakan kepada Iwan dan Arindi, bahwa semalam ada tiga orang temannya yang diakuinya, menemani selama satu malam atau hari ketiga di kawasan lereng Merapi tersebut.
"Kak mana tiga orang temanku tadi malam?" ujar Korban.
"Kami semalam turun lagi ke kawah untuk mengambil air kawah untuk diminum," ujarnya.
"Ini tenggorokanku masih kering akibat minum air kawah," ujar Arindi menurukan cerita Yoga.
Mendengar pertanyaan Yoga, Iwan dan Arindi kaget, dan mulai takut dan bergegas mengajak Yoga untuk naik.
Benar saja, baru sepuluh langkah berjalan korban menunjukan kepada tim botol minuman bekas korban dan teman mistisnya mengambil air dikawah.
"Melihat itu kami bertambah takut dan bergegas mengajak korban naik.
Tidak sampai satu jam kami sudah tiba dibibir kawah bersama korban," kata Arindi yang takjub dengan korban yang masih mampu berjalan naik lereng meskipun selama tiga hari dua malam tidak makan tersebut.
Tiba di lereng korban langsung mendapat penanganan medis karena korban mengalami luka dikaki, pinggul, tangan, kepala dan telinga.---
Saat diperhatikan, korban tidak terlihat mengalami Hipotermia, karena menurut korban selama dua malam di lereng GAD diguyur hujan.
Namun, ada sedikit rahasia mengapa korban tidak merasa kedinginan.
Itu karena dia mengaku selalu bergerak naik,
Korban yang merasa sendirian dan kesepian tidak berhenti bergerak, pasalnya korban setiap malam berusaha naik keatas.
Hingga kini korban masih dalam perawatan dan belum diketahui secara pasti bagaimana kondisi terkininya. (Wawan Septiawan)