Saat ditemukan plasenta bayi banyak terdapat semut, beruntung bayi tersebut cepat ditemukan.
Ia pun berinisiatif memberitahukan hal itu kepada tetangga dan membawa bayi itu ke rumah sakit.
"Alhamdulillah masih hidup, saya telepon tetangga kebetulan polisi, baru ngasih tahu tetangga sekeliling rumah rumah. Terus dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 17.40 langsung masuk inkubator. Bayi itu sepertinya diletakan di situ saat saya masih di dalam, tidak ada yang mencurigakan atau lihat kendaraan melintas," katanya.
Selain kaget, ia menilai bayi yang dibuang di teras rumah miliknya merupakan karunia dari Allah.
Pasalnya, walau sudah sekitar 8 tahun menikah dirinya dan istri belum memiliki anak.
PNS di Inspektorat Bateng ini akan mengadopsi bayi malang yang sedang dirawat itu.
Ia telah menghubungi ke pihak Dinsos untuk mengurus pengadopsian bayi tersebut.
"Insya Allah kami adopsi, kami memang belum dikasih, kita sudah disampaikan ke dinsos, ngurus ke provinsi untuk adopsi. Bisa dibilang ini karunia, karena sudah menikah delapan tahun kita belum diberikan momongan," certianya.
Tak berhenti sampai disitu, Fitriyadi menceritakan karunia tersebut tak sampai disitu.
Tepat di hari yang sama istrinya yang bernama Dewi Sartika Wati resmi diangkat menjadi PNS di penyuluh pertanian setelah sekian lama bekerja sebagai honorer.
"Pada hari ini (Senin kemarin-red) juga istri baru diangkat jadi PNS, banyak rezeki, baru tadi dilantik langsung dapat anak," ujarnya dengan raut wajah haru bercampur bahagia.
Hingga pukul 20.30 WIB, Fitriyadi bersama keluarga masih menunggui bayi dalam inkubator di RSUD Koba.
Ia berharap kondisi bayi sehat dan dapat tumbuh hingga besar.
Jajaran Polres Bateng langsung menggelar olah TKP untuk melakukan penyelidikan.