TRIBUNNEWS.COM, TEGAL -- Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dalam operasi tangkap tangan (OTT), Selasa (29/8/2017) sekitar pukul 18.00 WIB.
Penangkapan itu berlangsung di rumah dinas wali kota, kompleks Balai Kota, Jalan Ki Gede Sebayu.
Pintu ruang kerja di dalam rumah dinas itu terlihat disegel sedangkan seluruh pintu masuk sudah dikunci.
Informasi yang dihimpun, ada lima petugas KPK yang datang melakukan penangkapan.
Anak mantan Dirut Garuda
Dikutip dari wikipedia, Siti Masitha Soeparno lahir di Jakarta, 10 Januari 1964.
Dia dikenal dengan sebutan Bunda Sitha, adalah Walikota Tegal, Jawa Tengah yang menjabat sejak 23 Maret 2014, berpasangan dengan Drs. H. M. Nursholeh, M.M.Pd.
Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar.
Siti Masitha lahir di Jakarta, 10 Januari 1964.
Dia merupakan anak dari mantan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, Soeparno.
Sitha mengenyam pendidikan dasar dan menengahnya di Palembang, Sumatra Selatan.
Setelah itu dia melanjutkan pendidikannya di Thailand, Belanda, dan Amerika Serikat.
Dari sekolahnya di luar negeri, bidang yang dikuasai adalah perhotelan, kecantikan, dan manajemen.
Sitha juga aktif berorganisasi antara lain di Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT), Yayasan Penyantun Anak Asma (YAPNAS), dan Perempuan Untuk Negeri (PUN).
Pada tahun 2013 lalu, Siti Sitha Soeparno maju sebagai calon Wali Kota Tegal didampingi oleh Drs. H. M. Nursoleh, M.M.Pd. yang diusung dari Partai Golkar.
Pasangan ini akhirnya memenangi Pemilihan Kepala Daerah, mengungguli pasangan Ikmal Jaya/Edy Suripno.
Sebelum mencalonkan diri sebagai pemimpin Kota Tegal, Sitha merupakan calon legislatif dari Partai NasDem untuk daerah pemilihan Jawa Barat I.
Di bidang organisasi, Sitha aktif dalam penyuluhan kanker mulut rahim, penyuluhan bahaya merokok di berbagai sekolah bersama Wanita Indonesia Tanpa Merokok.
Lalu pengobatan gratis bagi anak-anak penderita asma bersama Yayasan Penyantun Anak Asma, penggalangan dana untuk anak sekolah kurang mampu bersama Gerakan nasional Orang Tua Asuh.
Menjadi pembicara di berbagai seminar dan diskusi untuk tema-tema sosial dan kesehatan bersama Ikatan Dokter Indonesia, dan menyelenggarakan berbagai acara kajian dan peluncuran buku, antara lain dalam rangka perayaan ulang tahun Taufiq Kiemas. (mamdukh adi priyanto)