Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebelum tercemar oleh limbah pabrik yang berada di sekitar Rancaekek, Sungai Citarik sempat menjadi tempat masyarakat mencari rezeki.
Ketika masih bersih, sungai tersebut menjadi habitat untuk berbagai jenis hewan, seperti jenis-jenis ikan dan udang.
Namun sekarang hanya sedikit ikan yang dapat bertahan hidup di dalam air sungai yang menghitam.
Hal tersebut diungkapkan Abah Ahyat (62), warga kampung Sapan Kolanding, desa Sukamanah, Rancaekek, yang tinggal tepat di pinggir sungai Citarik, ketika ditemui Tribun Jabar di pinggir sungai Citarik, Kamis (31/8/2017).
"Dulu banyak yang tinggal di pinggir sungai (Citarik) itu pekerjaannya ya mencari ikan, mencari udang," ujar Abah Ahyat.
Saat ini, menurut Abah Ahyat, pekerjaan tersebut sudah tidak dapat dilakoni lagi.
Pasalnya, ikan-ikan yang berada di sunhai Citarik sudah sangat menyusut semenjak sungai tersebut tercemar limbah pabrik.
Bahkan udang sudah sangat jarang ditemui lagi di sungai tersebut meski mencarinya menggunakan jaring.
"Padahal dulu ikan Citarik itu terkenal paling enak dan pulen," ujar Abah Ahyat.
Abah Ahyat menyayangkan kondisi sungai Citarik yang saat ini menjadi kotor dan tercemar limbah.
Dirinya berharap sungai dapat kembali bersih seperti sedia kala.