TRIBUNNEWS.COM, MARABAHAN - Edi Manson kaget bukan kepalang saay melihat gas menyembur dari dua lubang yang baru dibornya.
Ini membuat warga Desa Kolamkanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala mengurungkan niat membuat sumur bor di samping rumahnya yang kedalamannya baru mencapai 20 meter.
“Tadinya, saya buat lubang sumur bor di dekat dinding rumah. Tapi, tiba-tiba keluar gas. Begitu juga saat menggeser agak menjauh, juga mengeluarkan gas, bahkan gasnya makin membesar,” ungkapnya, Rabu (6/9).
Takut kalau lubang yang sudah dibuatnya membesar dan bisa membuat rumahnya longsor, Edi pun menutupnya.
“Kalau gasnya menyembur bisa membuat lubang membesar dan membuat longsor rumah saya,” cetusnya.
Edi mengaku munculnya gas itu sudah empat bulan belakangan.
Baca: Petugas Bandara Sempat Temukan Tiga Peluru di Tas Milik Terduga Pembunuh Pegawai BNN
“Saya sengaja buat lubang tujuannya buat pengairan. Eh, tidak tahunya malah seperti ini, keluar gas. Saya malah jadi takut kalau-kalau terbakar,” imbuhnya.
Keluarnya gas metana sudah terjadi di empat titik di kawasan Barambai.
Yang membuat warga heran, titik-titik gas keluar dengan sendirinya tanpa adanya proses penggalian atau pengeboran oleh warga.
Pantauan BPost di lokasi, salah satu titik gas metana di desa yang kebanyakan dihuni transmigran asal Bali itu, muncul di tepi sungai kecil di perkampungan warga.
Warga sekitar lokasi khawatir sembutan gas membesar dan menyusahkan mereka karena di sebelahnya areal perkebunan dan persawahan.
Permukaan air di sungai kecil mengeluarkan butir-butir gelembung.
Baca: Jenasah yang Ditemukan di Terminal Pasar Sentra Antasari Warga Batola
Terpantau juga lubang yang rencana untuk sumur menyemburkan gas disertai air mendidih.
Yang menarik, warga sekitar menuturkan kondisi itu terjadi sejak tahun 2006.
“Hanya kini gelembungnya mengecil,” ujar salah satu warga.
Titik semburan gas metana terbaru itu hanya berjarak 350 meter dari titik semburan gas yang sempat menjadi perhatian luas pada 2006.
Kala itu sumber gas muncul ke permukaan dan sempat meluas hingga beberapa meter.
Baca: Tukang Sumur Bor di Pontianak Nekat Memotong Kelaminya, Alasanya Mengejutkan
Semburan gas terjadi karena warga membuat sumur bor hingga kedalaman 35 meter.
Selain mengeluarkan gas, dari lubang keluar pula tanah lumpur.
Lantaran kemunculannya mirip lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, membuat panik warga setempat. Namun, aparat terkait menembok sekeliling lubang, sehingga berangsur-angsur sumur tidak lagi meluas.
Kini, titik pertama semburan lumpur Barambai berubah menjadi kolam berair.
Dari dasar kolam, muncul gelembung air yang tak pernah berhenti.
Nyoman Suke, warga Desa Kolamkanan, menjelaskan, titik semburan yang baru memang kecil, tapi bisa jadi besar nantinya.
Nyoman khawatir, karena di sumur milik tanah orangtuanya itulah pertama gas metana ditemukan, bisa membesar dan menjadi dahsyat.
Bagi dia dan warga kampung hal itu sudah biasa,. Yang membuat dia heran hingga kini tak ada kepastian mau dikelola oleh pemerintah atau tidak. (lis/tin)