TRIBUNNEWS.COM, BATAM -- Unsur KN Belut Laut 4806 Bakamla RI didukung sistem pemantauan kapal Bakamla RI melalui Pusat Informasi Maritim, diturunkan untuk melakukan Search and Rescue (SAR) terhadap korban tabrakan kapal tanker MT Kartika Sagara dengan kapal cargo MV JBB De Rong 19 di Selat Singapura, Rabu (13/9/2017).
Informasi kejadian diterima Kantor Pengelolaan Informasi Marabahaya Laut (KPIML) yang juga dikenal sebagai PIM Bakamla RI pagi tadi sekira pukul 07.30 WIB.
Menurut Kepala KPIML Kolonel Laut (P) Berkat Widjanarko, S.E., Bakamla RI sesuai tugas dan fungsinya, menerima informasi tersebut telah melakukan tindakan cepat dengan melakukan pemantauan kapal melalui PIM untuk selanjutnya diteruskan ke seluruh stakeholder terkait, termasuk TNI AL.
Sementara itu unsur kapal patroli terdekat yaitu KN Belut Laut 4806 juga segera dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan pertolongan korban tabrakan kapal berbendera Indonesia dengan Dominika tersebut.
Unuk memantau dan melakukan upaya pencegahan pencemaran laut, kapal patroli mengajak onboard personel dari Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini mengingat MT Kartika Sagara merupakan kapal tanker yang mengangkut muatan minyak mentah.
Menurut informasi yang diterima PIM Bakamla RI, tabrakan terjadi pada posisi 01 11.12 LU - 103 49.50 BT. Tabrakan tersebut mengakibatkan kerusakan pada lambung kanan haluan MT Kartika Sagara sedangkan 12 crew MV JBB De Rong 19 jatuh ke laut. 11 diantaranya Warga Negara Cina dan 1 orang Warga Negara Malaysia.
Atas kejadian tersebut, pihak otoritas Singapura (PCG) telah melakukan SAR dan menyelamatkan 7 orang, sedangkan 5 korban lain dinyatakan hilang. Info yang didapat PIM juga menyebutkan bahwa upaya pencarian masih dilaksanakan dengan melibatkan beberapa pihak dari ketiga negara pantai.
Informasi terbaru yang diperoleh hari ini (13/9) dari ILO TNI AL di IFC Singapura, telah ditemukan lagi 2 korban oleh tim SAR Singapura, dan 3 orang dinyatakan masih hilang. Sementara itu posisi MV JBB De Rong saat ini sudah berhasil ditunda ke Raffles Anchorage
Hingga saat ini unsur Bakamla RI beserta stakeholder lainnya masih berada di lokasi kejadian untuk melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan.