Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Camat Tanjungsari Rakhmadian Wijayanto, mengakui jika budidaya garam di pesisir masih sangat kecil.
Petani garam masih menghadapi kendala berupa keterbatasan alat dan sarana produksi.
"Petani garam memang masih menggunakan cara manual untuk membuat garam. Mereka memikul sendiri airnya ke lokasi tambak yang lumayan jauh dari bibir pantai," ujar Rakhmadian, Jumat (15/9).
Rakhmadian mengatakan, kelompok petani telah mengajuan bantuan ke Pemerintah DIY sebesar Rp700 juta yang rencananya digunakan untuk pengadaan berbagai peralatan seperti mesin pompa menaikkan air laut dan bak penampungan.
Selain itu, anggaran tersebut akan digunakan untuk pengembangan tempat budidaya, seperti pembuatan rumah plastik, tempat display dan pencetakan garam.
"Sudah mengajukan bantuan namun masih belum turun higga sekarang. Para petani sudah menanti bantuan tersebut, agar produksi garam dapat berjalan," ujarnya.(*)