TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satreskrim Polrestabes Surabaya belum puas dengan menangkap dua dari tiga pelaku pembunuhan terhadap Ny Suwatik (55), penjual sekaligus pemilik warung kopi di Jl Raya Lakarsantri Surabaya.
Kini tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya sedang memburu satu pelaku lainnya ke luar Kota Surabaya.
Satu pelaku yang sedang dikejar tim Anti Bandit, yakni AN. Ia diduga kuat menjadi otak pembunuhan Ny Suwatik.
Sedang dua pelaku yang sudah ditangkap, yakni M Rifai (33), asal Jl Bumiarjo dan Arman (34), warga Pucang Kerep Surabaya.
"Tim Anti Bandit masih terus mengejar satu pelaku (AN) yang masih kabur. Kami terus bekerja keras menangkap semua pelaku," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Leonard M Sinambela, Jumat (15/9/2017).
Baca: Habib Rizieq akan Pulang ke Indonesia Asalkan Kasus yang Menyeret Namanya Dihentikan
Leonard mengaku, AN terus dikejar guna mengungkap siapa sesungguhnya otak pembunuhan terhadap korban Ny Suwatik. Sehingga keterangan dari AN cukup penting guna melengkapi penyidikan kasus ini.
Penyidik, kata Leonard, masih mendalami apakah pembunuhan ini sudah direncanakan para pelaku atau tidak.
Hasil penyidikan sementara, kejadian ini dilakukan spontan di lokasi kejadian lantaran korban berontak saat dimintai uang oleh pelaku yang mednatangi warung kopi, 31 Agustus 2017 silam.
"Apakah ada unsur perencanaan, kami terus dalami. Yang jelas pelaku intens berkunjung ke warung kopi milik korban," ucap Leonard.
Menurut Leonard, kasus ini mendapat perhatian serius dan pihaknya sampai membentuk tim khusus (Timsus) yang terdiri 21 anggota Tim Anti Bandit.
Setelah bekerja keras melakukan penyelidikan dan pengejaran pelaku, akhirnya kasus ini terungkap dan dua pelaku ditangkap.
Baca: Saya Minum Tiga Butir PCC Rasanya Tenang Kaya Terbang, Pas Sadar Sudah Ada di RSJ
"Timsus ini, pada awalnya kami sebar untuk mengidentifikasi para pelaku. Karena pada saat itu, di TKP kami mendapatkan petunjuk yang sangat minim," ucap Leonard.
Timsus yang dibentuk, bekerja sesuai keahlian masing-masing. Ada yang menggali keterangan para saksi dan koneksinya ke arah korban serta pelaku.
Ada yang bertugas sebagai tim IT (informasi dan teknologi) serta tim sergap yang bertugas melakukan penangkapan para pelaku hingga melakukan interogasi awal.
"Kami harus bekerja keras mengungkap kasus pembunuhan ini, dan akhirnya setelah dua minggu bekerja siang dan malam bisa menangkap dua pelaku. Saat ini kami masih kerja dan mengejar satu pelaku lagi, termasuk mengejar ke luar Kota Surabaya," kata salah satu anggota tim Anti Bandit Polretsbes Surabaya yang menolak disebut identitasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ny Suwatik dihabisi di kamar tidur warung kopi miliknya di Jl Raya Lakarsantri Surabaya, 31 Agustus 2017 lalu.
Selain nyawanya dihabisi, motor Honda Berat, perhiasan, HP dan domepet milik korban ikut disikat pelaku. (fat)