TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Dua warga negara asing asal Bulgaria, Boris Georgiev dan Marian Bogidarof Serafinoff, ditangkap Unit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Bali di Jalan Raya Lovina, Buleleng, Sabtu (16/9/2017) pukul 01.00 Wita.
Mereka tertangkap tangan saat hendak mengambil alat skimmer yang dipasang pada mesin ATM Bank BNI di tempat wisata Lovina.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja, mengatakan kedua pelaku kini masih diperiksa oleh tim penyidik.
"Benar, kedua warga negara asal Bulgaria itu kini tengah diperiksa Unit Cyber Crime Ditreskrimsus," katanya saat dikonfirmasi, kemarin.
Penangkapan ini berawal dari hasil penyelidikan Unit Cyber Crime Polda Bali dan Bank BNI bahwa di tempat kejadian sering ditemukan transaksi mencurigakan.
Baca: Prabowo Seharusnya Tidak Sebut Bantuan Pemerintah kepada Rohingya Cuma Pencitraan
Tak mau berlama-lama, tim yang dipimpin Kanit Cyber Crime Polda Bali, Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra langsung mengecek TKP.
Selama seminggu, petugas memantau ATM yang dicurigakan tersebut.
"Dalam waktu seminggu mengintai, petugas dapat mengidentifikasi dua WNA tersebut sering bolak-balik ATM. Gelagatnya mencurigakan," kata dia.
Merasa ada yang aneh dengan kedua WNA tersebut, petugas dibantu dengan Polsek Kota dan Polres Buleleng menangkap Boris dan Marian saat akan mengambil alat skimmer yang terpasang di mesin ATM tersebut.
"Dari tangan pelaku atas nama Boris, kami menemukan satu perangkat alat skimmer, sebuah tas pinggang, handphone dan bebeberapa sim card," jelasnya.
Sedangkan dari tangan pelaku Marian, polisi mendapatkan sebuah dompet, uang tunai dua kartu ATM serta lima unit handphone.
Menurut informasi yang dihimpun, kedua pelaku masih bungkam pasca ditangkap polisi.
Baca: Jokowi Tetap Kirim Bantuan ke Myanmar Meski Dikritik Pencitraan
"Mereka masih bungkam, petugas masih berusaha melakukan pengembangan," kata sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Kedua pelaku diduga sudah memasang alat skimmer tersebut beberapa minggu belakangan ini. Nantinya, alat akan merekam data nasabah yang melakukan transaksi.
Setelah berhasil merekam data, pelaku kemudian melakukan transaksi dari data yang sudah direkamnya.
Hindari Kawasan Sepi
Kanit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Bali, Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra, mengatakan pelaku kadang memasang kamera untuk bisa mengetahui pin seseorang.
Karenanya dia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan ATM terutama saat memasukkan pin.
Selain itu, demi keamanan, dia meminta masyarakat untuk menghindari ATM yang berada di wilayah atau kawasan yang sepi.
"Hindari menggunakan ATM di daerah redup atau sepi karena pelaku mudah memasang alat skimmer di tempat pengawasan yang lemah," ungkapnya.
Agar terhindar sebagai korban pembobolan ATM, mantan Kapolsek Sukawati ini meminta pengguna ATM untuk lebih sering memeriksa saldo rekening untuk mendeteksi adanya transaksi yang mencurigakan.
"Jangan terlalu sering mengakses akun bank, karena apabila terlalu sering maka semakin rentan dibobol," tegasnya.
Sementara itu, Polda Bali belum membenarkan apakah Boris dan Marian ini memiliki kaitan atau satu sindikat dengan dua warga negara Bulgaria lain yang pernah ditangkap membobol ATM di Sukawati, yakni Toma Haralampiev Kelevski (33) dan Kiril (32) menggunakan alat skimmer.