Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Aparat gabungan yang terdiri dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, Polresta Samarinda dan Denpom Samarinda, menggelar operasi ke sejumlah tempat yang disinyalir sebagai tempat peredaran narkoba.
Operasi tersebut dilakukan pada Jumat (22/9) kemarin, mulai dari arena biliar dan tempat karoke, yang dilakukan oleh dua tim.
Hasilnya, tim pertama melakukan tes urine terhadap 81 pengunjung, dan semuanya dinyatakan bebas narkoba.
"Sasaran dari operasi ini memang pencegahan terhadap peredaran maupun pengguna narkoba. Jadi, selain dilakukan tes urine, juga dilakukan penggeledahan dan pemeriksaan kepada pengunjung," ucap Kepala BNNP Kaltim, Brigjen Pol Raja Haryono, Sabtu (23/9/2017).
Baca: Dit ResNarkoba dan Satgas CTOC Gagalkan Narkotika dari Lapas Madiun
Kendati tidak menemukan adanya pengunjung yang teridikasi menggunakan narkoba. Namun, saat operasi tersebut berlangsung, membuat pengunjung maupun karyawan arena biliar terkejut dengan operasi tersebut.
Sementara itu, tim kedua mendapatkan seorang pria berinsial WH (37), warga jalan Sukorejo, Sambutan, karena terbukti memiliki narkoba jenis sabu, yang diamankan petugas di kediamanya.
Dari pelaku, petugas mengamankan barang bukti berupa 4 poket sabu seberat 2,21 gram, uang tunai senilai Rp 2.880.000, 3 unit ponsel, kendaraan roda dua, serta alat hisap sabu.
"Tim lainya mengamankan seorang pria yang terbukti memiliki narkoba jenis sabu, saat ini yang bersangkutan tengah menjalani pemeriksaan, guna pengembangan lebih lanjut," ucapnya.
Baca: Dikira Sopir Taksi Online, Polisi Dikeroyok Sopir Angkot Bersenjata
Lanjut dia menjelaskan, operasi serupa akan terus dilakukan, dengan metode yang berbeda-beda, guna mempersempit ruang gerak pengendar, serta pengguna narkoba.
Dia pun meminta kepada warga Kaltim, agar dapat mengantarkan keluarganya yang masih menggunakan narkoba, guna menjalani rehabillitasi di balai rehab BNN.
"Silahkan antar keluarganya ke kami, biar direhabiltasi, karena rehabiltasi tidak dipungut biaya," tutupnya. (*)