News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lima Hari Menghilang, Jasad Putu Sudarma Ditemukan Mengambang di Danau

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Dewa Putu Sudarma, ditemukan mengambang di Danau Tamblingan, Selasa (26/9/2017).

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ratu Ayu Astri Desiani

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Mayat Dewa Putu Sudarma (39), ditemukan mengambang di Danau Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, Selasa (26/9/2017) sekira pukul 17.00 Wita.

Sudarma diduga tewas usai terjatuh dari tebing.

Saat ditemukan, kondisi jenazah pria asal Banjar Dinas Taman, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng ini memprihatinkan.

Wajah dan tubuhnya membengkak hingga sulit untuk dikenali.

Polisi sempat dibuat kewalahan karena pihaknya tidak menemukan identitas diri seperti KTP maupun SIM yang melekat di saku celana korban.

Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika mengatakan, korban berhasil diidentifikasi setelah mencocokkan laporan dari seorang warga yang mengaku bila salah satu kerabatnya hilang sejak lima hari yang lalu.

Baca: Perjalanan Karir Sang Raja SPBU, Berawal dari PNS, Jadi Wali Kota dan Berakhir di Rumah Tahanan

"Kami cocokkan ciri-cirinya dengan laporan yang masuk. Ternyata mayat yang ditemukan dengan laporan yang kami terima beberapa waktu lalu itu sesuai. Keluarga sudah membenarkan. Korban sempat menghilang selama lima hari," katanya, Rabu (27/9/2017).

Jenazah Sudarma pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan bernama Ketut Sukada (49).

Saat itu, pria asal Desa Munduk ini dibuat penasaran dengan munculnya aroma busuk di sekitar lokasi tempat ia memancing.

Karena penasaran, Sukada pun mencoba untuk mendekati sumber dari bau busuk tersebut.

Rasa penasarannya pun terbayarkan saat menemukan adanya sosok mayat berpakaian lengkap, mengambang di pinggiran danau.

Temuannya ini pun langsung dilaporkannya ke Polsek Banjar.

AKP Surtika mengatakan, belum diketahui secara pasti penyebab tewasnya korban.

Hal ini disebabkan karena pihak keluarga menolak tindakan autopsi dan memilih untuk segera mengubur jasad korban di Setra Desa Munduk.

Korban sebelumnya dikatakan sudah hilang sejak lima hari lalu.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh pihak medis Puskemas Banjar II, pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah korban.

"Dugaan sementara korban terjatuh dari atas tebing sekitar empat atau lima hari yang lalu. Jatuh karena apa ini masih kami dalami. Keluarga sudah membuat surat pernyataan agar korban tidak di autopsi," kata AKP Suartika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini