Untuk mewujudkan rekomendasi tersebut, Nyalla telah berikhtiar dengan melakukan komunikasi politik dengan sejumlah ormas, tokoh masyarakat, hingga beberapa kiai di pondok pesantren se-Jatim.
"Saya ingin menjadi bagian dari proses edukasi bahwa politik tak selamanya buruk sebagaimana dipersepsikan mayoritas rakyat selama ini," tandasnya.
Namun, dengan dibukanya kembali masa pendaftaran di Demokrat, harapan Nyalla untuk bisa diusung oleh partai dengan keterwakilan 13 kursi di DPRD Jatim ini pun pupus.
"Ternyata harapan besar saya tidak sesuai dengan keputusan Partai Demokrat yang saya nilai masih jauh dari nilai-nilai komitmen berpolitik dan berdemokrasi secara sehat," tandasnya.
Baginya, mekanisme di Demokrat tersebut mencederai demokrasi yang beradab dan bermartabat.
"Sebab, kejadian ini akan memberikan pembelajaran yang tidak baik buat demokrasi, dan memberi contoh buruk bagi publik Jatim yang sangat butuh ketauladanan dari elite dan institusi politik," lanjutnya.
Meski demikian, La Nyalla berterima kasih kepada Partai Demokrat yang sebelumnya menerima pendaftaran dirinya. "Saya tetap berterima kasih," pungkasnya.
Sekadar diketahui, di masa pendaftaran yang kedua ini, pendaftar bacagub di Demokrat memang bertambah.
Khofifah Indar Parawansa, figur yang kini masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI, mendaftar di menit akhir masa penjaringan Demokrat pekan lalu.