TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kloter terakhir kloter 83 asal Surabaya menjadi kloter penutup pemulangan jemaah haji Debarkasi Surabaya.
Namun hingga pemulangan terakhir ini, ada delapan orang jemaah asal Jatim yang terpaksa ditinggal di Mekkah.
Mereka harus dilarikan ke RS dan dirawat di Tanah Suci itu.
"Ada delapan jemaah kami yang terpaksa tertahan di Mekkah karena sakit. Mereka opname di RS," kata Sekertaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Surabaya, Faridul Ilmi, Jumat (6/10/2017).
Baca: Wahyudi Bacok Pria yang Bawa Istrinya Menginap di Hotel
Faridul yang juga Kabid Haji dan Umrah Kemenag Jatim ini menuturkan, mereka harus dirawat karena penyakit usia lanjut. Ada yang karena hipertensi, diabetes, hingga stroke.
"Mereka akan terus diupayakan perawatan hingga sembuh. Ada petugas dari panitia yang mendampingi mereka. Biaya Perawatan ditanggung panitia dan asuransi," tambahnya.
Faridul menyebutkan total ada 44 jemaah Jatim yang sempat dirawat.
Namun sebagian dari mereka sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan bersama kloter pemulangan berikutnya.
Namun karena sudah tidak ada kloter penerbangan khusus pemulangan jemaaah haji, maka delapan jemaah haji yang sakit jika sembuh akan diterbangkan melalui pesawat komersial biasa.
"Mudah-mudahan mereka cepat sembuh. Nanti ada panitia yang menjemput hingga diantarkan ke Asrama Haji Sukolilo. Keluarga menjemput di asrama," tegasnya. (Surya/Nuraini Faiq)