Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polretabes Surabaya terus membangun komunikasi suporter Persebaya (Bonek) dengan perguruan silat Persaudaraan Setia Hati terate (PSHT) Surabaya. Polisi berjanji menyatukan Bonek dan PSHT yang sempat terlibat bentrok dan dua nyawa pesilat tewas.
Salah satu bentuk menyatukan kedua oranisasi yang memiliki anggota cukup banyak ini, Polretabes Surabaya memfasilitasi dengan menggelar deklarasi damai Bonek dengan PSHT Surabaya di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (12/10/2017).
"Begitu ada peristiwa bentrok Bonek dengan PSHT, saya langsung diminta Pak Kapolda (Irjen Pol Machfud Arifin), Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini) supaya melakukan pengamanan secara maksimal," sebut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, Kamis (12/10/2017).
Sejatinya deklarasi damai Bonek dan PSHT bukan kali pertama ini dilakukan.
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya juga pernah mempertemukan kduanya dalam lingkup lebih kecil yang intinya bersepakai damai.
Baca: Bonek dan PSHT Deklarasi Damai di Polrestabes Surabaya Disaksikan Risma
"Kami terus membangun komunikasi dengan Bonek dan PSHT secara intens, termasuk bekerja sama dengan TNI. Polisi dan TNI bersama-sama merangkul Bonek dan PSHT, dan alhamdulillah kami dikirimi malaikat terbaik dan mereka (Bonek dan PSHT) sepakat damai," ucap Iqbal.
Terkait proses hukum lantaran ada korban jiwa, kata Iqbal, pihaknya berkomitmen melakukan pengusutan sesuai dengan hukum yang berlaku. Polisi sudah menetapkan empat tersangka atas kasus meninggalnya dua pesilat dalam bentrok, Minggu (1/10/2017) lalu.
"Proses hukum terus jalan, penegakan hukum harus ditaati bersama," pungkas Iqbal. fat