TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satreskrim Polrestabes Surabaya meringkus dua bandit jalanan setelah beraksi menyikat tas milik seorang perempuan, Sri Rahayu yang sedang melintas mengendarai motor di Jl Kranggan Surabaya, Sabtu (21/10/2017) malam.
Kedua pelaku yang terlibat bandit jalanan, yakni Nur Cahyo Junaidi (18) dan MF (17). Kedua remaja itu tinggal di Jl Lasem Surabaya.
Para pelaku naik sepeda motor Honda Sonik warna putih hitam L 3365 WU dan berkeliling Kota Surabaya guna mencari sasaran pada Sabtu (21/10/2017) malam.
Saat melintas di Jl Kranggan Surabaya, pelaku Nur Cahyo sebagai joki berboncengan dengan MF melihat korban naik motor matik sendirian dan menyimpan tas di bawah lantai sepeda montor miliknya.
Baca: Kasus Pencabulan Terungkap Setelah Korbannya Mengaku Sakit Bagian Belakang dan Tak Mau Sekolah
Nur Cahyu dan MF mengikuti dari belakang dan tidak lama kemudian memepet dari sebelah kiri motor korban, selanjutnya MF menarik paksa tas milik korban.
Tas korban berisi satu handphone (HP) Oppo warna putih, dompet berisi uang Rp 129 ribu, STNK dan SIM.
Menjadi korban penjambretan, korban akhirnya berteriak "jambret, jambret".
Teriakan tersebut didengar tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya yang akhirnya melakukan pengejaran pelaku.
"Kami akhirnya menangkap pelaku di belakang Hotel Antariksa jalan Krembangan. Barang bukti hasil penjambretan dan sepeda motor pelaku juga kami amankan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Leonard M Sinambela, Minggu (22/10/2017).
Baca: Peran Dukun di Balik Pengungkapan Kasus Bom Bali 15 Tahun Lalu
Setelah pelaku dibawa dan dilakukan penyidikan di Mapolrestabes Surabaya, dua pelaku ini bukan kali ini saja melakukan kejahatanan jalanan.
Sedikitnya ada tiga TKP yang sudah pernah disasar pelaku.
Tiga TKP yang dijadikan ajang kejahatan pelaku, yakni Jl Colombo Perak pada September 2017. Pelaku merampas tas yang berisi uang.
Selanjutnya di Jl Arjuna, pelaku mengambil tas berisi ponsel dan uang dan Jl Arjuna mengambil tas yang berisikan HP dan uang pada awal Oktober 2017.
Baca: Populernya Selingkuh di Jepang Sampai Jadi Nama Sebuah Kota
"Kami sudah melakukan penahanan kepada dua pelaku. Kami berkomitmen untuk terus menindak pelaku kejahatan jalanan di Surabaya," tutur Leonard.
Pelaku Nur Cahyo mengaku, dia dan MF memang beberapa kali melakukan aksi kejahatan jalanan. Korban yang disasar semuanya wanita karena beralasan mudah.
"Saya belum pernah tertangkap, baru kali ini. Biasanya hasil kejahatan dibagi berdua, uang saya pakai senang-senang," ucap Nur Cahyu. (fat)