TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Ema Suitella (60), seorang warga Kawasan Lorong Mayang, Kecamatan Sirimau, Ambon, meninggal dunia setelah terjatuh di rumahnya saat gempa beruntun mengguncang wilayah Kota Ambon dan sekitarnya, Selasa (31/10/2017) malam .
Ian Herie, salah satu kerabat korban yang ditemui Kompas.com di RS Sumber Hidup Ambon mengatakan, sebelum meninggal dunia, korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Namun, sebelum ditangani, korban mengembuskan nafas terakhirnya.
“Ibu tidak sakit. Saat itu, dia di rumah dan terjatuh saat gempa terjadi,” kata Ian.
”Mungkin karena jantungan. Kami bawa ke sini (rumah sakit), tetapi waktu mau pasang infus, katanya sudah meninggal,” tambahnya.
Dari pantauan di rumah sakit tersebut, sejumlah keluarga korban masih berdatangan untuk melihat jenazah korban. Rencananya, korban akan disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan.
“Nanti disemayamkan dulu di rumah duka, ini mau persiapan untuk membawa pulang jenazah,” katanya.
Selain korban tewas, informasi yang dihimpun Kompas.com juga menyebutkan banyak pengguna kendaraan bermotor yang juga mengalami luka-luka akibat saling bertabrakan di jalan raya. Tabrakan itu terjadi karena warga panik.
“Tadi ada beberapa kecelakaan terjadi di Jalan dr Latumeten dan di kawasan Tugu Trikora, mungkin karena panik hingga mereka saling bertabrakan, ada juga yang terluka cukup parah tadi,” kata Fredy, seorang warga.
Gempa beruntun sebanyak lima kali dengan magnitudo bervariasi mulai dari 4 sampai 6,2 mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya menyebabkan terjadinya kerusakan pada fasilitas publik di Kota Ambon. Plafon di Bandara Pattimura dan Maluku City Mall, misalnya, runtuh.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Nenek 60 Tahun Meninggal setelah Jatuh Saat Gempa Beruntun Guncang Ambon