Ada pula nama Nurwiyatno, Kepala Inspektorat Jatim, yang pernah menjabat PLT Walikota Surabaya.
Hingga Maskur, mantan Kepala Dinas Peternakan Jatim, yang pernah menjabat PLT Bupati Ponorogo.
Maskur kini juga menjabat Wakil Ketua DPD Demokrat Jatim.
Di luar nama ini, ada pula putra Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga sebelumnya mencalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono.
Disinggung soal peluang nama-nama tersebut, Malik mengatakan bahwa masing-masing figur memiliki potensi terpilih yang sama besar.
”Tentu ada beberapa pertimbangan lain,” lanjut Kabiro Hukum Pemuda Pusura ini.
Lalu, siapakah sosok bakal calon gubernur (bacagub) yang nantinya akan diusung oleh poros bentukan Gerindra ini?
Malik kembali menyebut nama Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, La Nyalla Mattalitti sebagai bacagub dari poros yang rencananya berisi Partai Amanat Nasinal (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan juga Demokrat ini.
”Sebenarnya, usulannya ada empat calon. Yakni, Saifullah Yusuf, Khofifah, M Nuh, dan Nyalla. Namun, Gus Ipul dan Khofifah sudah berangkat dengan poros partai lain. Serta M Nuh juga belum melakukan komunikasi apapun dengan kami. Sehingga, kini tinggal nama Pak Nyalla,” imbuhnya.
Lebih lanjut, apabila nantinya bacawagub Khofifah merupakan kader dari Demokrat, Gerindra telah menyiapkan langkah antisipasi.
Sosok bacawagub akan menjadi jatah partai pengusung lainnya, di antaranya PAN atau pun PKS.
“Kesepakatan kami dengan PAN (untuk membentuk poros baru) telah mencapai (95 persen). Kini, tinggal mematangkan sosok wakil gubernurnya saja,” pungkasnya.