TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaichona Cholil Bangkalan, Mustaji (19) tergolek lemas dan meninggal dunia usai mengikuti serangkaian diklat Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 863 Sakera Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Minggu (5/11/2017).
Mahasiswa semester I Pendidikan Bahasa Arab asal Desa Manonggal, Kecamatan Klampis itu tewas dalam perjalan dari UTM menuju Puskesmas Socah. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka.
"Betul, meninggal saat mengikuti pelatihan gabungan menwa," ungkap Ketua Yayasan STAI Syaichona Cholil, KH Nasih Aschal (Ra Nasih) kepada Surya.
Informasi yang dihimpun Ra Nasih, fisik Mustaji tidak dalam kondisi prima saat mengingikuti pelatihan.
Selain Mustaji, seorang mahasiswa STAIS lainnya, Lukman Hakim, asal Kecamatan Galis dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan. Sebelumnya, ia sempat dirawat di Puskesmas Socah.
Ra Nasih menjelaskan, kendati Diklat Menwa bersifat semi militer, tidak ada tindak kekerasan fisik dalam rangkaian kegiatan tersebut.
"Hanya rangkaian latihan fisik biasa,seperti push up. Baru tahun ini UTM memberi kesempatan bergabung. Kami kirim sembilan mahasiswa," pungkasnya.
Wakil Rektor III UTM Bidang Kemahasiswaan Budi Mustiko menjelaskan, selain STAI Syaichona Cholil, bergabung pula dalam diklat menwa itu dari STITMU Modung.
"Total peserta berjumlah 22 mahasiswa. Dimulai Selasa kemarin, latihan rutin tahunan dan hari ini penutupan. Kebetulan UTM jadi tuan rumah," jelas Budi.
Kabar meninggalnya peserta diklat ia dengar dari rektor sekitar pukul 14.00. Saat itu juga, ia langsung mengecek ke Puskesmas Socah.
"Tidak ada pemukulan, hanya latihan fisik, kedisiplinan, dan baris-berbaris," pungkasnya.
Kapolsek Kamal AKP Sudaryanto ketika dihubungi mengaku hingga saat ini belum menerima laporan dari pihak UTM maupun pihak keluarga Mahasiswa.
"Belum Mas, kami belum terima laporan dari pihak manapun," katanya singkat.