Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua perampok sadis yang ditembak mati petugas gabungan masing-masing Roni Wijaya (19) dan Bayu Pratama (21) ternyata sudah pernah masuk bui.
Sejak 2015 hingga 2017, tercatat sudah puluhan kali merampok dengan sasaran semuanya wanita.
"Setelah kami data, laporan yang masuk ke polsek dan Polrestabes Medan ada 41. Namun, untuk aksinya sendiri sudah lebih dari 50 kali," kata Wakapolrestabes Medan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Senin (6/11/2017).
Tatan mengatakan, bukti kuat mengarah pada para tersangka setelah polisi menemukan berbagai barang bukti berupa tas dan dompet wanita dari para pelaku.
Selain dompet dan tas, polisi menemukan sejumlah stempel milik korban terakhir yakni Orni (57) guru SDN 060919.
Baca: Komunitas Pemuda Marga Silima Kepung Balai Kota Medan
"Pada tahun 2016, seorang wanita di kawasan Medan Baru pernah meninggal dunia akibat ulah kedua tersangka. Meski pernah ditahan dalam kasus yang sama, namun pelaku tak juga jera," kata Tatan.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah mengatakan keduanya ditangkap di kawasan Sunggal.
Karena melawan, kedua tersangka terpaksa ditindak tegas.
Sementara itu, keluarga korban mengaku bersyukur kedua pelaku ditangkap.
Pihak keluarga menyampaikannya ucapan terimakasih pada petugas gabungan Polrestabes Medan.
"Saya terimakasih kepada petugas yang bergerak cepat menangkap para pelaku. Setelah keduanya diamankan, petugas memberi kabar pada kami," ungkap Joko, menantu Orni selaku korban.
Ia mengatakan, kedua pelaku yang ditembak mati benar merupakan kedua pelaku.
Sebab, barang bukti yang ditemukan polisi salah satunya adalah milik ibu mertua Joko.
"Buku tabungan, stempel serta kartu asuransi kesehatan memang punya ibu mertua saya. Tasnya pun benar punya ibu saya," katanya di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Tingkat II Medan. (Ray/tribun-medan.com)