Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Hendak memanen sawit, Carles Situmorang (41) malah dikagetkan dengan temuan tulang manusia yang berserakan di kebun di Jalan Lintas Pekanbaru - Duri Kilometer 57 Kandis Kelurahan Telaga Sama sam Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Senin (7/11/2017).
Temuan tersebut kemudian diberitahukannya kepada rekannya yang bernama Erik Sinaga.
Keduanya selanjutnya menginformasikan kepada warga yang bernama Pasaribu yang rumahnya berada disekitar perkebunan.
Informasi tersebut diteruskan ke Bhabimkamtibmas dan selanjutnya ke Polsek Kandis.
Polisi yang turun ke lokasi atas laporan tersebut kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca: Hamil 4 Bulan, ART Dibunuh Secara Sadis hingga Tewas, Tulang Lehernya Patah
Dari lokasi ditemukan tulang dan tengkorak manusia, seutas tali nilon warna kuning sepanjang lebih kurang satu meter.
Kemudian juga satu celana levis warna biru, baju kaos oblong dan celana dalam.
Proses identifikasi tulang belulang tersebut kemudian diteruskan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau Pekanbaru.
Kasubbid Dokpol Biddokes Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan tulang belulang yang ditemukan yakni berupa tulang paha, tulang kaki bawah, kepala dan tulang belakang.
"Jadi untuk identifikasi siapa jasad dengan melakukan tes DNA. Sebab tidak adalagi organ lunak yang bisa dijadikan sampel termasuk darah," ungkap Supriyanto, Selasa (8/11/2017).
Hasil dari tes DNA sendiri menurut Supriyanto diperkirakan baru bisa diketahui riga minggu kedepan.
Jasad Mr X
Terkait temuan tengkorak manusia tersebut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengatakan siapa korbannya masih mr x sampai dinyatakan dengan identifikasi secara pasti melalui DNA.
Terhadap temuan barang properti yang ada paa korban atau pada jenazah, menurut Susanto juga belum bisa disimpulkan bahwa korban adalah si A si B dan si C.
Baca: Cerita Penjaga Kamar Mayat RSMH Palembang, Setiap Malam Diganggu hingga Tak Lelap Tidur
"Kita bekerjasama dengan Polres Siak, Polda Riau dan dengan rumah sakit untuk terus melaksanakan penyelidikan dari tahap awal. Itu untuk mengantisipasi jika proses penyelidikan mengarah kepada hilangnya seorang korban atas nama berisinial A pada tanggal 22 Oktober yang dilaporkan pada tanggal 23 Oktober 2017 ke Polresta Pekanbaru," ungkap Susanto.
Untuk pengambilan sampel sudah dilakukan dari ibu kandung yang diduga A kemudian dari tulang korban sudah.
"Proses administrasi kita secepatnya kirim ke Jakarta Langsung. Tapi semuanya faktor seperti ruang terbuka atau di dalam air bisa mempengaruhi jenazah," terang Susanto.
Korban hilang yang dilaporkan ke Polresta Pekanbaru adalah supir taksi online bernama Ardhie Nur (23) dikabarkan hilang.
Ardhie yang merupakan seorang driver (sopir) moda transportasi online GoCar ini terakhir terlihat pada Minggu (22/10/2017) malam.
Saat itu, Ardhie pergi dari rumahnya yang beralamat di Perumahan Delima Puri, Jalan Delima, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan Pekanbaru dengan mengendarai mobil merk Suzuki Ertiga warna putih dengan nomor polisi BM 1654 NV.
Menurut informasi juga, Ardhie diketahui menerima orderan dari customer sekitar pukul 01.30 WIB Senin dini hari dengan rute Jalan Delima ke Jalan Riau.(*)