News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diguyur Hujan, 50 Hektare Sawah di Desa Wonosoco Kudus Terendam Air

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sawah terendam banjir

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Tingginya intensitas hujan yang mengguyur Kudus empat hari terakhir membuat 50 hektar lahan sawah di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan terendam.

Setiyo Budi, Kepala Desa wonosoco mengatakan, sebagian lahan yang terendam telah disemai benih padi untuk pembibitan.

Namun, lahan yang telah disemai tersebut tidak akan membusuk selama tidak terendam lebih dari lima hari.

Baca: Hoax: Orang Ini Sebut Potongan Kanker Akan Menjauh Jika Didekati Bawang Putih, Begini Penjelasannya

“Jika dalam dua hari kedepan tidak diguyur hujan masih memiliki harapan untuk terus meneruskan pembibitan di masa tanam pertama. Namun jika diguyur hujan petani harus siap untuk membeli bibit baru,” kata Setiyo, Senin (13/11/2017).

Menurut Budi, banjir yang saat ini merendam lahan pertanian tak separah tahun lalu. Jika tahun lalu banjir hingga menutup jalan desa tahun ini banjir hanya setinggi 40 sentimeter.

Baca: Wow, Nikah di Demak Langsung Dapat Kartu Keluarga dan KTP Baru Lho

“Ini merupakan di sepanjang Sungai Londo sudah mulai dinormalisasi,” katanya.

Sungai Londo merupakan sungai yang alirannya melintas di Desa Wonosoco.

Sungai tersebut menjadi tonggak irigasi masyarakat yang bertani di sekitar aliran sungai.

Sementara saat debit tinggi airnya biasa meluap dan membanjiri lahan persawahan.

Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengairan Wilayah II Muhtarom mengatakan, sampai asmeinggu yang lalu progres normalisasi Sungai Londo sudah mencapai 50 persen.

“Sampai saat ini proses normalisasi masih berjalan. Harapannya bisa membantu petani yang ada di sekitar aliran sungai,” katanya.

Sementara itu, lanjut Muhtarom, debit air Sungai Wulan pada Senin (13/11/2017) pagi, baru mencapai 367 meter kubik perdetik.

Sebelumnya pada hari Sabtu (11/11/2017) sore mencapai 52 meter kubik per detik, dan Minggu (12/11/2017) pagi mencapai 235 meter kubik per detik.

Sedangkan pada Minggu sore turun, menjadi 200 meter kubik per detik.

“Kalau sudah sampai 400 meter kubik per detik, baru bisa dikatakan banjir dan akan dicek perjam,” katanya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini