Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Banjir yang sejak 10 hari terakhir menggenangi wilayah Kampung Cibawang, Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, akhirnya surut pada malam Jumat.
Surutnya banjir yang sempat memutus akses jalan Sumedang-Subang via Rancakalong tersebut rupanya menyisakan rezeki bagi warga sekitar.
Baca: Banjir Setinggi Betis Orang Dewasa, Sebagian Siswa SDN 129 Rancasawo Margasari Bandung Diliburkan
Ketika air banjir surut dan menyisakan lumpur setinggi lima centimeter, terlihat jelas banyaknya belut yang bergelimpangan di jalan.
Warga tampak asik berburu belut yang bergerak-gerak di antara lumpur yang sedang dibersihkan warga.
Seperti yang dilakukan Yati (38), warga Cibawang, Yati sengaja membawa anaknya, Ikhsan (2), untuk bermain di bekas genangan banjir.
Baca: Pulang dari Taman Nasional, Wanita Ini Beberkan Isi Celananya, Polisi Syok!
Keduanya pun asyik menangkap belut-belut yang berada di sekitar mereka dan memasukkannya ke wadah bekas minuman gelas.
"Ya mumpung banyak belut, kan jarang panen belut di jalan seperti ini," ujar Yati.
Iksan pun tampak menyukai aktivitas mereka, bocah dua tahun itu tanpa takut menggenggam belut-belut licin dengan tangan mungilnya.
Sesekali Ikhsan akan mengejar hewan-hewan licin tersebut ketika berhasil kabur dari tangannya.
Yati mengaku belut-belut tersebut akan diolah untuk dikonsumsi oleh keluarganya, dirinya mengaku akan menggoreng belut-belut tersebut untuk dihidangkan sebagai makan siang.
"Jarang bisa makan belut banyak seperti ini, harganya kan mahal, sampai Rp 60 ribu per kilo, lebih mahal dari ayam," ujar Yati.