TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Pangkalpinang Irwansyah dinilai sebagai figur muda potensial di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) 2018 mendatang.
Hal itu disampaikam Pengamat Sosial Politik Universitas Sriwijaya, Bagindo Togar Butarbutar kepada wartawan, Sabtu (18/11/2017).
"Irwansyah dengan segala prestasi dan usianya sangat pantas jadi pemimpin tingkat provinsi. Sumsel butuh figur muda dan harapan baru. Sampai hari nama-nama yang muncul selain Irwansyah, wajah lama semua," kata Bagindo.
Baca: Fahri Hamzah: Jokowi Dibikin Manja Terus
Bagindo menyarankan Irwansyah untuk lebih giat melakukan sosialiasi dan kampanye ke masyarakat akar rumput (grassroot).
Pasalnya untuk tingkatan elit politik nama Irwansyah di Pilgub Sumsel jika dilihat dimensi waktu dan tahapan, kata Bagindo, tergolong sempit.
"Kalangan elit politik kenal beliau (Irwansyah). Pejabat Pangkal Pinang. Persoalannya sekarang, level provinsi, grade-nya musti lebih meluas," tuturnya.
Bagindo memberikan solusi agar Irwansyah lebih intens memperkenalkan diri dengan cara dan strategi khusus.
Menjelaskan siapa dia di grassroot secara masif dan high-speed.
Termasuk menjalankan sejarah untuk meningkatkan Pangkal Pinang, mensejahterakan rakyatnya, peningkatakan pelayanan publik, pariwisata yang sukses perlu dikabarkan lebih cepat dan masif.
Baca: Warga Permata Hijau: Dari Tahun 1980, Baru Tahu Mobil Tabrak Tiang Listrik
"Bantu rakyat Sumsel dukung dan pesan akan sampai pada warga. Ini pantas banget untuk jadi pemimpin provinsi. Dalam orbit dihadapkan pilihan baru, secara laten figur dan harapan baru di Sumsel," papar Bagindo.
Bagindo menjelaskan, bahwa hingga Januari 2018 masih akan menjadi ranah parpol.
Setelah itu itu masuk ke ranah KPU.
Artinya, jika hingga Januari bisa masuk ke ranah publik, Irwansyah berpeluang di menit akhir.
"Warga dapat pilihan baru. Butuh figur dan harapan baru. Figur yang lama-lama karena elit yang punya channel dan lainnya," terangnya.
Selain itu, Bagindo menilai Irwansyah juga perlu dikemas.
Sehingga dirinya memiliki pakem sendiri.
Mengingat, konstelasi politik akan sangat berbeda sebelum dan pasca penetapan.
Ketua Ikatan Alumni Fisip Unsri itu mencontohkan, kasus Pilkada DKI antara petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Anies Baswedan.
"Contoh Ahok - Anies. Ahok tinggi (elektabilitas), tapi bisa dikalahkan Anies. Aspek legal formal tiket harus didapatkan naik ke (Pilgub) Sumsel. Kalau ssudah lolos, persoalan kampanye. Tataran dibawah elit politik," kata Bagindo.
Saat ini nama-nama yang bertarung keras memperebutkan tiket dari PDI Perjuangan untuk Pilgub Sumsel 2018 adalah Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Giri Ramanda Kiemas dan Wali Kota Pangkalpinang Muhammad Irwansyah.
Irwansyah sendiri sudah menyatakan siap jika diusung PDIP di Pilgub Sumsel.
Dia siap jadi suksesor Alex Noerdin dan ingin membawa Moto GP ke Indoenesia setelah sukses membawa MX GP ke Pangkalpinang.
"Bila dipercaya partai saya prinsipnya siap mengabdikan diri di tanah leluhur," kata Irwansyah.