Laporan Wartawan Tribun Medan/Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Efendi alias Pendi nyaris buta. Mata kanannya terpaksa diperban, dan bibirnya pecah karena diamuk massa usai keluar dari warung tuak yang berada di Jalan Pasar III, Medan Perjuangan.
Ceritanya, mekanik sepeda motor ini kedapatan tangan mencuri handphone salah satu pengunjung warung tuak bernama Boy Gohet Simanjuntak (23).
"Tersangka ini awalnya minum tuak. Ketika melihat ada sebuah handphone dicas, ia pun mengambilnya," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Made Yoga, Selasa (28/11/2017) sore.
Setelah mencuri HP, tersangka santai keluar dari warung tuak setelah sebelumnya membayar sejumlah pesanan. Namun, aksinya itu diketahui oleh saksi Jefri Sihombing.
"Korban sempat tidak tahu HP nya dicuri pelaku. Saat itu, korban nyanyi kuat-kuat karena pengaruh tuak," katanya.
Saat itu juga, saksi Jefri berbisik pada Boy. Kata Jefri, HP Boy dibawa kabur salah satu pengunjung. Mendengar hal itu, Boy langsung berlari keluar dari warung tuak.
"Tersangka masih berada di depan warung tuak. Saat ditanya, ia sempat tak mengaku," kata Made. Ketika digeledah, ternyata benar Pendi mencuri HP milik Boy. HP merk Oppo itu ditemukan di saku celananya.
Kesal, Boy menghajar warga Jalan Karya, Gang Tobat ini. Beberapa warga yang ada di lokasi juga memukuli tersangka hingga berdarah-darah.
"Setelah mendengar ada ribut-ribut, anggota turun ke lokasi dan mengamankan pelaku. Saat ini pelaku masih diperiksa penyidik," pungkas mantan Kanit Reskrim Polsek Helvetia ini.(Ray/tribun-medan.com)