News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Agung

Terkait Lontaran Batu dari Kawah Gunung Agung, Begini Penjelasan PVMBG

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Agung mengeluarkan kepulan asap setinggi kurang lebih 3000 meter terlihat di Desa Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11/2017). Menurut Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terdapat dua lubang didalam kawah yang menghasilkan asap tebal berwarna putih dan asap pekat berwarna kelabu. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY

"Tremor overscale  ini menandakan ada volume material yang sangat besar, dan berusaha keluar untuk memenuhi kawah," jelas I Gede Suantika.

4.      PVMBG prediksi terjadinya 2 letusan kategori ini

Menanggapi tremor over scale tersebut, Suantika memprediksi letusan besar gunung Agung terjadi dalam hitungan beberapa jam kedepan.

Ada dua letusan yang kemungkinan akan terjadi, pertama letusan efusif yang di mana magma cepat memenuhi kawah dan meluber keluar gunung menjadi lahar panas dan diikuti dengan awan panas guguran.

Sementara, kemungkinan kedua terjadi letusan eksplosif yakni letusan besar melontarkan material disertai awan panas.

"Ini yang kita takuti tadi. Kita takut magma sudah dangkal di kawah, tiba-tiba  jumlah ada magma dengan volume besar keluar secara barengan. Ini yang nanti jadi ekpplosif. Ini yang kami takutkan, sehingga kami minta warga menjauh dari pos pantau.  Melihat kondisi Gunung Agung saat ini, saya kita impactnya akan luas. Kita lihat perkembangan dulu, nanti kita akan pertimbangkan perluasan zona bahaya,” kata Suantika.

5.   Satelit NASA deteksi anomali termal Gunung Agung

Sebelumnya, pada dini hari tadi, anomali termal pertama Gunung Agung terdeteksi satelit NASA.

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan malam ini, anomali termal pertama Gunung Agung terdeteksi satelit NASA Modis, 70 Megawatt (sumber:mirovaweb.it).

"Ini menandakan bahwa magma dengan volume signifikan sudah berada di permukaan," ungkap Devy.

Ia menambahkan sebagai perbandingan, danau lava (lava lake) Nyiragongo di Kongo bisa mencapai 100 megawatt.

Deteksi termal dapat dipengaruhi kabut/awan, bisa mempengaruhi nilai sebenarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini