TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Sebanyak 30 pengungsi di GOR Swecapura, Klungkung, Bali masih terkatung-katung di dalam truk, Rabu (29/11/2017) pagi.
Mereka mengaku belum mendapatkan tempat sehingga sementara harus tidur di dalam bak terbuka truk.
"Semalam kami tidur di sini dulu. Katanya sudah penuh. Tidak ada tempat. Masih dicarikan tenda katanya," ujar I Gusti Ngurah Sutama, pengungsi asal Desa Muncan, Karangasem itu.
Baca: Breaking News: 11 Tewas Tertelan Banjir di Pacitan
Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung
Total pengungsi di GOR Swecapura, Klungkung, yang belum mendapat tempat hingga pagi tadi sebanyak 30 orang.
Mereka mengaku baru datang ke pengungsian pada Selasa (28/11/2017) malam.
Untuk diketahui, jumlah pengungsi di Kabupaten Klungkung, khususnya di Gor Swecapura, Klungkung terus bertambah.
Per Rabu (29/11/2017) pukul 10.28 WITA, jumlah pengungsi di Klungkung sebanyak 7.165 jiwa.
Mereka tersebar di 43 titik dari tiga kecamatan di Klungkung.
Sementara itu, jumlah pengungsi di GOR Swecapura sebanyak 1.117 jiwa.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klungkung, Putu Widiada menjelaskan, saat ini sudah ada tujuh tenda besar dan enam tenda family yang dipasang di Gor Swecapura, Klungkung.
Karena kekurangan tenda, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung agar bisa mengirimkan bantuan tenda ke GOR Swecapura.
"Jadi kami memohon tenda untuk antisipasi membeludaknya pengungsi. Misalnya kalau tidak ada yang datang, nanti biar dibagi agar tidak berdesakan," kata Widiada. (*)