Laporam Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Helsiana Putri (11) memilih bolos sekolah karena kerap diminta iuran komputer sebesar Rp 200 ribu oleh pihak sekolah sedangkan sang ibu tidak mempunyai cukup uang untuk membayarnya.
Siswi Sekolah Menengah Pertama di Caringin, Kabupaten Bogor malu, suka dimintai uang iuran.
Siswi SMP itu saat ini tinggal bersama orang tuanya di Kampung Babakan Selaawi, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Herawati (37), orang tua Helsiana mengatakan, dirinya selama ini menjadi tulang punggung keluarga.
Dia harus membiaya lima orang anaknya setelah bercerai dengan suaminya.
Baca: Ketua MPR Zulkifli Hasan Temui Si Lelaki 1000 Janda
Herawati hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji Rp 200 ribu per minggunya.
"Sejak selasa yang lalu, pas masuk, Helsiana ditagih iuran itu, besoknya mulai gak sekolah, gaji saya belum cukup buat bayar itu," ujar Herawati.
Akhirnya, seorang guru pun datang ke rumahnya dan meminta agar Helsiana kembali sekolah karena akan segera ujian PAS.
Herawati pun sempat bingung karena tidak ada cukup uang untuk membayar iuran tersebut, namun akhirnya Herawati diberi keringanan.
Terlebih, lanjutnya, Helsiana kini akan memasuki Penilaian Akhir Semester (PAS) di sekolahnya.
"Gurunya datang tadi malam, Helsiana harus sekolah katanya, dan biayanya nanti nyusul, tapi tetep harus dibayar, nanti Senin (4/12/2017) Helsiana sekolah lagi," ungkapnya.
Herawati menuturkan bahwa anaknya yang masuk ke sekolah Aliyah namun ia tidak dipungut biaya sepeser pun seperti yang dialami Helsiana.
"Karena anak saya suka malu dimintai iuran terus, nanti saya datang ke sekolah," ujarnya.