Heni menuturkan, sejak usia Sutrisno dua tahun, ayahnya sudah meninggal dunia.
Saat itu kehidupan keluarganya terlunta-lunta.
Heni mengaku sebelumnya pernah mengontrak namun ia tak mampu membayarnya.
Kini ia hanya menempati gubug yang menyerupai kandang ayam milik tetangganya.
Heni berharap suatu saat nanti kehidupannya dapat berubah. Heni pun dengan senang hati akan menyekolahkan kedua anaknya jika pemerintah mau membantu biaya hidup keluarganya.
"Semoga saja ada bantuan untuk biaya hidup keluarga. Kalau hanya bantuan gratis sekolah saja, bagaimana keluarga kami bisa hidup," katanya. (Firman Wijaksana)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Kisah Sutrisno Si Penjual Kerupuk, Usianya Baru 13 Tahun, Sudah Jadi Tulang Punggung Keluarga