Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dampak musibah banjir akibat meluapnya Sungai Siak dan sejumlah anak sungai lainnya dalam empat hari terakhir semakin meluas.
Dinas Sosial Kota Pekanbaru mencatat setidaknya ada sekitar 3.567 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 10.887 warga Pekanbaru terdampak banjir.
"Berdasarkan data laporan kita dari Tagana dan lainnya tercatat sekitar 3.567 KK atau 10.887 jiwa terdampak banjir," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Khairani, Senin (4/12/2017).
Akibat luapan Sungai Siak di Pekanbaru menyebabkan sejumlah wilayah di Pekanbaru terendam banjir.
Baca: Dua Pelajar Mesum di Kamar Mandi Sekolah
Ada dua kecamatan yang paling parah terkena banjir. Yakni Kecamatan Rumbai dan Tenayan Raya.
Di Kecamatan Rumbai, banjir terjadi di Perumahan Witayu, Palas dan Meranti Pandak.
Sementara di Tenayan Raya, banjir terjadi di kawasan padat penduduk seperti di Bambu Kuning dan Rejosari.
"Yang parah itu terjadi di Rumbai karena berlokasi di bantaran sungai Siak," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya, telah mendirikan 12 tenda pengungsian pada titik-titik banjir tersebut. Selain itu, pihaknya juga turut menyalurkan sembilan bahan pokok serta mendirikan dapur-dapur darurat.
"Di setiap tenda darurat kita dirikan juga dapur umum serta persiapan Sembako," katanya.
Ia menuturkan saat ini terdapat sejumlah keluarga yang mengungsi akibat terdampak banjir tersebut. Namun, Chairani belum memiliki angka pasti jumlah pengungsi korban banjir.
"Sudah ada (pengungsi), terutama di Meranti Pandak. Namun tidak semua," ujarnya.
Sementara Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menuturkan bahwa dirinya telah meninjau sejumlah titik lokasi banjir.
Firdaus mengatakan banjir yang terjadi di Pekanbaru mayoritas terjadi pada pemukiman yang berada di bibir Sungai Siak dan sejumlah anak sungai.
"Bantuan telah kita salurkan. Yang kita fokuskan dalam penanganan banjir ini adalah anak-anak karena mereka sedang menghadapi ujian," katanya.
Dirinya berharap agar seluruh pihak baik Pemerintah Kota Pekanbaru, masyarakat dan swasta dapat bersama menangani permasalah banjir.
"Agar kebersamaan bagi masyarakat, perusahaan untuk dapat saling membantu dan bersinergi membantu korban banjir," pungkasnya.(Syaiful Misgio)