TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat yang bermukim di Karangasem dan sekitarnya agar siaga dengan masker.
Sebab, sejak 21 November hingga saat ini, Gunung Agung sudah memasuki fase erupsi.
"Hari ini kita mengamati secara visual erupsi kurang lebih 2100 meter dari atas puncak. Erupsi ini disertai abu vulkanik. Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Agung agar bersiaga dengan masker," kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana.
Dalam fase erupsi seperti sekarang ini, kata Devy, besar kecilnya tingkat erupsi Gunung Agung adalah hal yang biasa dalam ilmu vulkanologi.
Baca: KPK Yakin Hakim Kusno Takkan Bermanuver Pimpin Sidang Praperadilan Setya Novanto
PVMBG berharap agar warga tetap waspada jika seandainya letusan besar terjadi tiba-tiba.
"Jadi kemarin tanggal 25, sampai 29 kita melihat adanya erupsi kemudian agak tenang. Kemudian sejak kemarin kembali naik," kata Devy.
PVMBG tidak bisa memastikan kapan erupsi dengan kekuatan besar akan terjadi.
Yang jelas, potensi untuk terjadi letusan besar masih mungkin terjadi pada Gunung Agung.
Saat ini kawah Gunung Agung sebetulnya sudah terisi magma sebanyak 20 juta ton.
Baca: Sidang Praperadilan Novanto, Hakim Kusno: Hari Rabu Pagi Kesimpulan, Sore Langsung Putusan
Dengan masih adanya gempa-gempa vulkanik dalam, dangkal, hembusan, dan low frekuensi yang terekam, PVMBG mengindikasikan bahwa masih adanya aliran magma yang menuju ke permukaan.
Hanya saja, magma yang menuju ke permukaan tidak langsung naik ke atas, namun terus memenuhi kawah Gunung Agung.
"Kawah akan penuh jika terisi 60 juta ton. Sekarang baru terisi 20 ton lebih. Kalau Gunung Agung kawahnya kecil lavanya sudah tumpah sekarang," kata Devy.