Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Siswi SMA 14 Bandung Kelas X IPS 10, Mentari Ramadini (15) yang sudah tak pulang ke rumah dan dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak Sabtu (2/12/2017) masih belum ditemukan.
Ayah kandung Mentari, Dian Sudrajat (43), mengatakan, putrinya diduga berada di Kabupaten Purwakarta.
"Kemarin saya dari Purwakarta karena ada acara anak punk (anak jalanan). Atas petunjuk orang pintar, katanya dibawa sekelompok anak jalanan. Saat saya ke Purwakarta, acara anak jalanannya sudah bubar, tapi dari delapan orang yang saya tanya, semuanya melihat anak saya, tapi sudah nggak pakai kerudung," ujarnya saat menghubungi Tribun Jabar, Jumat (15/12/2017).
Baca: Ibu Muda Kaget Tiba-tiba ABG Ini Masuk Kamarnya dan Langsung Main Remas
Hari ini, dikatakan Dian, sekelompok anak jalanan itu akan mengikuti sebuah acara di daerah Kopo.
"Saya akan ke acara anak jalanan itu, di daerah Kopo Sayati," ujar Dian.
Kepolisian setempat, sambungnya, juga sudah menyatakan Mentari hilang.
Namun, keluarga, diwakili Dian mengaku belum menerima hasil dari pencarian kepolisian.
Akhirnya, Dian pun meminta bantuan Tribun Jabar untuk kembali membantu menyebarkan kabar dan foto putrinya yang belum ditemukan itu.
Saat Tribun Jabar ke rumah keluarga Mentari, Jumat (8/12/2017), diwakili oleh ayah kandung Mentari, Dian Sudrajat (43), Bibi Mentari, Dewi Yulianti (36), dan ibu kandung Mentari, Sri Sulastri atau akrab disapa Ai (39), menegaskan, tak ada permasalahan keluarga yang melatarbelakangi kejadian ini.
Rumah keluarga Mentari berada di Jalan Haji Syahroni, Gang Afandi Nomor 219, RT 02 RW 05, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.
"Kami sudah cari ke mana-mana. Wilayah Bandung sudah dijelajahi ke mana-mana. Besok, rencananya saya mau ke Leles, Garut," ujar Dian kepada Tribun Jabar, di rumahnya.
Lokasi yang dituju oleh Dian didapatkan atas dasar petunjuk 'orang pintar'.
Bahkan, pada Selasa (5/12/2017), Dewi sudah mencari Mentari ke Tasikmalaya.
Tasikmalaya pun dituju atas dasar petunjuk 'orang pintar'.
Saat di Tasikmalaya, Dewi mencari Mentari ke pusat-pusat keramaian.
"Ya tentu menghabiskan ongkos. Tapi kami akan terus cari. Kira-kira sudah habis Rp 2 jutaan lah. Uangnya saya dapat dari ibu saya, atau neneknya Mentari yang berjualan daging di Cikutra," ujar Ai.
Mentari merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Wulan Agustin (21), kakak kandung Mentari, menduga adiknya tak akan pergi jauh-jauh dari Bandung.
"Sepertinya masih di Bandung. Soalnya kan Sabtu (2/12/2017) jam tujuh pagi hapenya yang CDMA masih aktif, jam delapan pagi sudah tidak aktif, kalau pergi ke Jakarta hape tentu harus aktif terus untuk mengabari temannya," ujarnya.
Ibu kandung Mentari, Ai, mengatakan, putrinya tidak berani pergi jauh.
"Jangankan ke Jakarta, ke Kiaracondong saja harus diantar," ujarnya.
Saat ditemui Tribun Jabar, mata Ai tampak berkaca-kaca.
Ketika berbicara, suaranya terdengar pelan. Bicaranya sedikit ragu.
Tampak jelas raut muka sedih dari perempuan yang mengenakan kerudung berwarna merah muda ini.