TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Mesin politik Partai Golkar Kaltim mulai dipanaskan. Plt Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim Andi Sofyan Hasdam mengungkapkan, calon Gubernur Kaltim yang akan diusung Golkar diumumkan minggu terakhir bulan ini.
Saat ini DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto masih melakukan paket simulasi cagub dan cawagub yang potensial memenangkan kontestasi Pilgub Kaltim 2018 mendatang.
"Tunggu saja, pengumuman pasangan cagub dan cawagub Golkar Kaltim diputuskan DPP, minggu keempat bulan ini," ujar Hasdam.
Menurutnya, simulasi kandidat yang dijalankan DPP Golkar sangat terbuka.
Semua figur bakal cagub dan cawagub yang digadang akan meramaikan Pilgub Kaltim, masuk skema simulasi.
Baca: PT Nyonya Meneer Tak Setorkan Iuran BPJS Karyawannya Rp 13 Miliar
Namun demikian, Golkar memastikan figur calon gubernur wakil gubernur dan yang akan diusung Golkar tidak keluar dari 10 daftar bakal cawagub yang telah mendaftar sebagai pendamping Rita Widyasari beberapa waktu lalu.
"Sekarang ini masih dibuat simulasi. Semua figur disertakan. Tapi yang pasti calon Golkar tidak keluar dari 10 orang yang sudah mendaftar sebagai bakal Cawagub ibu Rita dulu," katanya.
Ditanya soal peluang dirinya diusung oleh partai yang sudah membesarkannya, mantan wali kota Bontang dua periode tersebut tidak menampik.
Ia mengatakan secara statistik, hanya dua figur yang di internal Golkar yang memiliki kans diusung Golkar, yakni Sofyan Hasdam dan mantan Bupati Berau Makmur HAPK.
Hasil survei DPP Golkar yang melibatkan tiga lembaga, yakni Pusdeham, Lembaga Survei Indonesia, dan Indobarometer.
"Hasil survei tertinggi saya dan Pak Makmur. Bagi Golkar, tentu paket ideal itu kami berdua. Tidak perlu koalisi karena Golkar punya golden tiket. Tapi ini Pilkada, banyak variabel yang dihitung. Ideal bagi Golkar, tapi belum tentu ideal untuk memenangkan Pilkada," ungkap Sofyan.
Baca: PKB Berharap Rizal Effendi Calon Pendamping Syaharie Jaang di Pilgub Kaltim 2018
Ia menegaskan bahwa Golkar adalah partai yang sangat rasional memutuskan calon dalam setiap kontestasi Pilkada.
Tidak ada jaminan figur Ketua Golkar Provinsi secara otomatis diusung jadi calon Gubernur.
Hasdam mencontohkan, figur Ketua DPD I Golkar Kalbar Ria Norsan yang digadang jadi calon Gubernur Kalbar 2018, oleh DPP Golkar hanya diusung sebagai cawagub setempat.
"Prinsipnya Golkar sangat rasional dan realistis dalam menentukan Cagub. Jadi kita tunggu saja putusan DPP. Kalau ditanya apakah saya siap jadi Cagub. Jawabannya sudah pasti," tuturnya.