TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sedikitnya 36 preman berhasil diamankan oleh jajaran Polda DIY, saat menggelar operasi 'Sikat Premanisme Progo 2017,' yang dilangsungkan dalam rangka cipta kondisi jelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Wadirkrimum Polda DIY, AKBP Nugrah Trihadi, mengatakan, operasi tersebut digelar sesuai arahan dan perintah Kapolda, dalam pemberantasan premanisme di wilayah hukum setempat.
Lanjutnya, puluhan preman itu, terjaring di kawasan Sleman dan Kota Yogyakarta.
"Kami menyasar beberapa titik, seperti pasar dan terminal. Beberapa orang yang kami rasa berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban umum, langsung kami amankan," katanya, Rabu (20/12/2017).
Sejumlah oknum tersebut, lantas dibawa menuju Mapolda DIY, untuk dilakukan proses pendataan dan pemeriksaan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda DIY.
Meski tidak ditahan, para preman diwajibkan mengikuti rangkaian pembinaan.
"Kami mengumpulkan data pribadi dan sidik jari dari preman-preman yang kami amankan itu. Selanjutnya, mereka diberikan pembinaan mental, serta siraman rohani, oleh Bidang SDM Polda DIY," ungkapnya.
Baca: Siswi SMA Tak Jadi Diperkosa Preman, Lolos Setelah Berkata Tenang-tenang, Saya PSK
Nugrah memaparkan, 36 orang yang dibina oleh pihaknya tersebut, memiliki latar belakang yang bermacam-macam dan disinyalilr melakukan tindak berbau premanisme.
Mulai dari juru parkir (jukir) liar, pelaku pungutan liar (pungli) terhadap pedagang kaki lima, hingga waria.
Lebih lanjut, tutur Nugrah, diberikan kepada mereka, masing-masing sebuah kaos bertuliskan 'I Love Kantibmas.'
Dengan kaos tersebut, preman-preman yang terjaring operasi itu, bisa tergerak untuk turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami juga berharap, setelah mendapat pembinaan, mereka bisa menjadi agen-agen Kamtibmas di luar sana," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)