TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Anggota DPR KH Maman Imanulhaq disarankan oleh para ulama di Purwakarta, Jawa Barat agar tetap maju dalam kontestasi Pilgub Jabar tahun 2018 mendatang.
Menurut para ulama, Ketua Lembaga Dakwah PBNU ini dibutuhkan Jawa Barat karena selama ini kiprahnya menginspirasi dan memotivasi generasi muda, terutama pesantren untuk menjadi agen perubahan.
“Kang Maman harus maju di Pilgub Jabar. Ini jadi momentum kebangkitan generasi muda dalam membangun Jawa Barat dan mengembalikan identitas dan kedaulatan Tanah Pasundan," kata KH DR Abun Bunyamin, MA Pimpinan Ponpes Al-Muhajirin, Minggu(24/12/2017).
Menurut dia, Kang Maman, sapaan akrab KH Maman Imanulhaq banyak melakukan hal sederhana namun berefek besar seperti membangun pesantren anak jalanan, rumah kreatif anak yatim, menggagas komunitas gerakan literasi , memberdayakan ekonomi kerakyataan, kegiatan kesenian dan budaya, serta membangun pesantren Al-Mizan.
“Kang Maman juga dikenal sebagai orator yang mampu memompa semangat anak muda untuk menjadi petarung dalam kompetisi kehidupan,” ujar Abun Bunyamin.
Ulama Sepuh dari Ponpes As-Salafiyah KH Dudung Alamsjah juga yakin Kang Maman mampu membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik.
“Sebagai satu-satunya kader NU yang digadang-gadang maju dalam Pilgub Jabar, Kang Maman sudah membuktikan diri memiliki kualitas, elektabilitas dan pengaruh yang besar di Jawa Barat," katanya.
Abah Udung, sapaan akrab KH. Dudung Alamsjah juga mengutip hasil Pansel bentukan Ridwan Kamil yang menempatkan Kang Maman diposisi teratas dari enam calon pendamping Wali Kota Bandung itu dalam Pilgub Jabar.
Sementara Ketua Dewan Syuro DPW PKB KH Adang Bahruddin menegaskan, seluruh jaringan struktural dan kultural PKB bakal all out memenangkan Kang Maman.
“Kebangkitan politik kaum santri di Jabar menemukan momentumnya saat Kang Maman maju di Pilgub. Kami akan berjuang demi kemenangan politik kemashlahatan ini," kata Abah Adang yang juga pimpinan Pesantran Al-Hikamussalafiah Cipulus ini.