Laporan Wartawan Tribun Medan/Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pertengahan 2016 silam, masyarakat di Indonesia dihebohkan dengan kemunculan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Pria yang mengaku sebagai pemimpin padepokan pengganda uang ini pun akhirnya ditangkap dan dipenjarakan karena telah membunuh dua pengikutnya.
Di Medan, Sumatera Utara, ada pria serupa. Namanya Anan, warga Jalan Titi Papan Kelurahan Marelan, Kecamatan Medan Labuhan.
Karena mengaku-ngaku bisa memberikan uang dan kekayaan lewat alam gaib, Anan pun terpaksa berurusan dengan polisi.
Tak hanya itu saja, Anan yang sudah banyak melakukan aksi penipuan dengan modus pengobatan dan penggandaan uang ini sempat digebuki sejumlah korbannya usai dicari-cari karena membawa kabur uang jutaan rupiah.
Menurut cerita di Polsek Percut Seituan, Anan sempat menipu Ayu Wulandari. Mulanya, korban yang merupakan warga Pasar V Tembung diming-imingi bisa punya keturunan.
Tak hanya itu, Anan menjanjikan korban akan menggandakan uangnya.
Karena percaya, korban pun menyerahkan uang senilai Rp4 juta. Singkat cerita, setelah uang diserahkan, Anan tak kunjung muncul.
Ia kemudian menghilang setelah menipu banyak warga di kawasan Percut Seituan.
"Pelaku ini mengaku-ngaku bisa menggandakan uang. Korbannya sudah lumayan banyak," kata Kapolsek Percut Seituan, Kompol Pardamean Hutahaean, Selasa (26/12/2017) petang.
Karena tak kunjung muncul, keluarga korban berinisiatif mencari keberadaan pelaku. Alhasil, pelaku diketahui bersembunyi di kawasan Jalan Titi Papan tak jauh dari kediamannya.
Kesal, korban membawa pelaku ke rumahnya. Saat itu, beberapa korban lainnya mendengar kabar jika dukun palsu ini ditangkap. Tanpa dikomando, para korban mendatangi rumah Wulan.
Saat itu juga pelaku digebuki beramai-ramai. Beruntung, petugas yang mendapat informasi itu cepat datang ke lokasi. Polisi pun membawa Anan ke Mako guna dimintai keterangannya.
"Tersangka masih kami periksa. Saya belum bisa pastikan jumlah korbannya lebih lanjut," ungkap Pardamean.(Ray/tribun-medan.com)