TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tanpa sepengetahuan istrinya, Eddy Rumpoko mengirim surat saat pelantikan sang istri Dewanti Rumpoko menjadi wali kota.
Istri mantan wali kota Batu dua periode ini melanjutkan kepemimpinan Eddy Rumpoko tersandung masalah di Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK).
Surat berisi ucapan syukur, pesan, dan ucapan terima kasih itu diterima seorang pria mengaku sahabat Eddy Rumpoko bernama Joko Sutrisno.
"Saya sebagai sahabat mendapat amanah menyampaikan suara hati Bapak Eddy Rumpoko kepada masyarakat Batu," ucap Joko di Gedung Grahadi, Rabu (27/12/2017).
Orang dekat Eddy Rumpoko ini lalu mencetak isi surat yang dikirim via e-mail. Pengakuan pria yang akrab disapa Ustad Joko ini, surat itu diterima Rabu pagi dan dikirim langsung dari Jakarta.
Jakarta dimaksud adalah Cipinang karena Eddy Rumpoko saat ini ditahan KPK.
"Keluarga sempat meminta izin agar Pak Eddy diizinkan mendampingi Ibu. Tapi tidak bisa," kata Joko.
Kehadiran pria berkupyah putih ini mengejutkan media. Apalagi, dia mengaku mendapat kiriman khusus surat itu dari Eddy Rumpoko.
Dia juga orang yang khusus diamanati menyampaikan pesan Eddy Rumpoko.
"Saya juga kurang paham, kenapa bukan keluarga yang mendapat amanat ini. Mungkin menyangkut perasaan kalau harus dikirim ke keluarga," ucap Joko.
Berikut isi surat tersebut:
Kepada yang saya cintai seluruh masyarakat Kota Batu
Saat menulis surat ini, saya sebagai pribadi yang pernah mendapat mandat dan tugas di pemerintahan Kota Batu.
Syukur Alhamdulillah tugas itu berakhir dengan baik. Selama 10 Tahun saya mendapat dukungan dan ilmu dari masyarakat. Baik dalam bertugas maupun bertatap muka langsug dengan masyarakat.
Masyarakat punya peran penting dalam membangun dan mengembangkan Kota Batu. Budaya silaturahmi, gotong-royong, guyub, toleransi yang menjadi cermin di masyarakat petani.
Itu adalah akar budaya bangsa. Harus dijaga dan tetap menjadi ikon masyarakat Batu. Bersamaan dengan kemajuan Kota Wisata ini, budaya itu modal utama mensejahterakan masyarakat.
Keberhasilan daerah bergantung pada kemampuan SDM masyarakatnya. Masyarakat berdaya saing muncul dari masyarakat petani.
Daerah bisa berkembang bukan bergantung pada anggaran Pemerintah. Partisipasi masyarakat dan potensi daerah berperan penting. Investasi, wirausaha hingga sosial budaya tak boleh menggantungkan APBD.
Birokrat Jangan terjebak dalam sebuah birokrasi yang menyulitkan dalam pelayanan publik. Saat ini, Kota Batu dipimpin oleh seorang ibu yang diberikan mandat untuk menjalankan pemerintahan.
Saya doakan Ibu (Dewanti Rumpoko) selalu menjadi ibu bagi masyarakat Kota Batu. Seperti ibu mengasihi anak-anaknya.
Saya minta kepada tokoh masyarakat di Kota Batu dan seluruh pimpinan di Kota Batu untuk mendukung dan menjaga pemerintahan dengan baik.
Selain itu minta para tokoh dan semua pihak mengisi kekurangan yang ada. Batu tidak hanya sebagai Kota Wisata, namun juga Kota Pertanian. Batu harus menjadi rumah harapan bagi petani.
Baca: Gagal Lewati Tanjakan Ekstrem Cijeruk, Truk Colt Diesel Sarat Muatan Tabrak Angkot dan Toyota Alpard
Baca: Geng Motor Beraksi Lagi di Bogor, Pemuda Ini Nyaris Kena Sabetan Celurit Saat Pulang Kerja
Apa yang kita capai selama 10 tahun hanya pondasi untuk mewujudkan mimpi besar. Kota Batu sebagai Kota Pertanian. Juga menyimpan gagasan terwujudnya destinasi kereta gantung (cable Car).
Pertumbuhan Kota Batu harus memberikan nilai manfaat. Dunia pendidikan harus menciptakan anak-anak calon pemimpin yang kompetitif dan berakhlak mulia.
Para pemangku pemerintahan harus bekerja sungguh sungguh, tanpa berbelit, dan melayani. Lakukan dengan ihlas. Tempatkan kepentingan mayarakat di ata segalanya.
Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh masyarakat yang mendukung Kemajuan Batu. Kini Batu menjadi kota wisata yang maju.
Tanggung jawab saya tidak akan berhenti sampai di situ. Mari kita sambut masa depan yang lebih baik dengan energi positif. Energi yang kini dimiliki masyarakat.
Ttd
Eddy Rumpoko
Di bagian penutup tertulis: GEMAH RIPAH LOH JINAWI TOTO TENTREM KERTO RAHARJO .......
Penulis: Nuraini Faiq