Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Hairuddin (25), korban tenggelam di Sungai Mahakam.
Korban ditemukan di hari ketiga pencarian dengan kondisi korban telah meninggal dunia.
Korban ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita, Jumat (5/1/2018).
Saat ditemukan, tubuh korban telah membengkak dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Korban ditemukan mengapung di antara LCT yang sandar di pinggir sungai, dengan jarak 1 kilometer dari lokasi korban tenggelam.
Baca: Anak Muda Indonesia Banyak yang Tak Mengenal Ratna Sari Dewi, Perempuan Jepang Istri Soekarno
"Korban sudah kita temukan. Saat ditemukan tubuh korban berada di antara LCT yang tengah sandar di pinggir sungai," kata Kaden B Pelopor Brimob Polda Kaltim, AKBP Dieno Hendro Widodo, melalui Danki SAR Iptu Ellan Suherlan, Jumat (5/1/2018).
Sementara itu, Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Dede Hariana menjelaskan, setelah korban berhasil ditemukan,tubuh korban langsung dibawa ke rumah duka.
Dengan telah ditemukanya korban, maka operasi gabungan pencarian korban tenggelam ditutup, dan setiap unsur maupun satuan yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing.
"Korban langsung diserahkan kepada keluarga. Jadi, operasi ini telah selesai dan setiap unsur dapat kembali ke satuannya masing-masing," ucapnya.
Baca: Tersumbatnya Saluran Pernapasan Mempercepat Kematian PNS BPN yang Jasadnya Ditemukan di Sawah
Diberitakan sebelumnya, korban Hairuddin (25) selama ini bekerja di salah satu perusahaan kelapa sawit di Kota Bangun.
Namun karena tidak mendapatkan gaji selama bekerja, korban pun ke Samarinda mendatangi keluarganya yang berada di gang 4, RT 22, jalan tersebut, pada 29 Desember tahun lalu.
"Tidak digaji dia selama kerja di kelapa sawit, sekitar empat bulan di kerja di sana. Lalu ke Samarinda ikut keluarga kerja tambang pasir," ucap Ipar korban, Rahmatiah (31).
Sebelum korban diketahui tenggelam, pada Rabu (3/1/2018), sekitar pukul 10.30 Wita, korban terlihat seperti kebingunan.
Sekitar pukul 08.30 Wita, sebelum korban diketahui tenggelam korban sempat bolak balik dermaga, lalu korban juga sempat cuci pakaian, dan tidur-tiduran di ruang tengah rumah Rahmatiah.