TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA-Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan lakon Sesaji Raja Suya menjadi satu agenda rangkaian peringatan HUT Ke-45 PDI Perjuangan.
Pagelaran wayang dengan dalang Ki. Aneng Kuswantoro, M.Sn, dan diisi oleh bintang tamu, Marwoto, Yati Pesek, Rio Srundeng, Mas Novi.
Pagelaran ini jadi bagian wujud kepedulian pada seni tradisi dan sesuai dengan tema besar nasional, Pancasila sebagai Bintang Penuntun Indonesia, yang digelar jumat malam (12/12018) di kantor DPD PDI Perjuangan DIY.
Bambang Praswanto, Ketua DPD PDI Perjuangan DIY saat menyerahkan tokoh wayang Puntodewa ke dalang Ki Aneng menjelaskan sosok ini meski badannya kecil berhasil mendapatkan kepercayaan saudara-nya sampai 100 orang turut bergotong royong.
"Lewat pentas wayang ini, kita ingin bersama-sama, pesan besarnya adalah bergotong membangun negara dan bangsa yg adil makmur berdasarkan Pancasila. Tontonan wayang itu banyak tuntunannya" kata Bambang Praswanto.
Rangkaian peringatan HUT PDI Perjuangan ke-45 di Yogyakarta diisi dengan beragam kegiatan seperti sarasehan kebangsaan, mujahadahan, pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dan kegiatan lomba menggambar untuk anak-anak.
Bertepatan dengan peringatan HUT PDI Perjuangan pada 10 Januari 2018 dilakukan pula peletakan batu pertama pembangunan kembali kantor DPD PDI Perjuangan DIY.
"Sesuai intruksi partai, kita ingin jadikan kantor sebagai rumah aspirasi rakyat, dengan rangkaian acara perayaan bernuansa budaya dan religius seperti sarasehan, wayangan dan mujahadahan selain acara seremonial," kata Bambang Praswanto.
Anggota Fraksi PDIP DIY, Eko Suwanto menambahkan, strategi kebudayaan ini merupakan cara yang tepat, sesuai kehendak masyarakat yakni untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.
"Pergelaran wayang kulit dalam rangka peringatan HUT PDI Perjuangan kita maksudkan juga untuk mengajak masyarakat melalui jalan kebudayaan ini menggali kembali nilai nilai luhur bangsa Indonesia. Menggelorakan semangat gotong royong didalam hati dan praktek hidup setiap anggota masyarakat," kata Eko.
"Kita memiliki komitmen bersama masyarakat wujudkan Tri Sakti, yang salah satu diantaranya adalah berkepribadian dalam budaya. Dengan berkebudayaan kita komitmen menjaga dan mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dalam setiap mengambil kebijakan pembangunan dan penganggaran," lanjutnya.
Prinsipnya, lanjut Eko, dalam momentum ulang tahun PDI Perjuangan ini. "Terus bekerja keras berjuang wujudkan kesejahteraan. Kemakmuran dan keadilan bagi masyarakat," politisi muda PDI Perjuangan yang menjabat Ketua Komisi A DPRD DIY ini menegaskan kembali.