Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Seorang balita asal Kabupaten Tasikmalaya yang diduga menjadi korban penganiayaan bibi kandung dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (13/1/2018).
Korban diketahui sebelumnya di rawat di RS Prasetya Bunda, hingga kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.
Baca: Sakit Tak Kunjung Sembuh, Seorang Nenek di Kediri Gantung Diri
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Bimo Moernanda, saat dihubungi via telepon, membenarkan kabar bahwa korban telah meninggal dunia sekira pukul 16.00.
Korban meninggal setelah sebelumnya mengalami pendarahan di otak.
Selain mengalami pendarahan di otak, balita tersebut juga mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.
"Adanya korban meninggal, kami meningkatkan status ke penyidikan dan menetapkan DS (bibinya) sebagai tersangka sekaligus menahannya," kata Bimo.
Selain itu, pihaknya pun terus mengembangkan penyidikan untuk mengetahui kemungkinan jika ada tersangka lain.
"Kami masih menunggu kabar dari RSHS, saat ini masih otopsi apakah sudah selesai atau masih berlangsung," ujar Bimo.
Sementara itu, rencananya usai selesai dilakukan otopsi, jenazah balita tersebut akan dibawa oleh pihak Dinas Sosial Kota Tasikmalaya dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) untuk diserahkan kepada keluarganya.
Diketahui sebelumnya, balita tersebut tinggal dan dirawat di kediaman DS sejak beberapa waktu lalu.
Kedua orangtua balita malang ini telah bercerai sehingga membuat korban terpaksa harus dititipkan kepada bibinya.