TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Tahun ini Kalimantan Utara kebagian membangun 2.300 lebih unit rumah bersubsidi dari pemerintah.
Pembangunan rumah ini akan tersebar di tiga daerah yakni Tanjung Selor, Kota Tarakan, dan Nunukan.
Ketua Asosiasi Pengambang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kalimantan Utara Mustika Darma optimistis target yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa direalisasikan.
Mengingat, sudah cukup banyak pengembang aktif di bawah naungan Apersi Kalimantan Utara.
Di Kota Tarakan saja sudah ada 8 (delapan) pengembang yang siap membangun lebih dari seribu unit rumah tapak bersubsidi dari alokasi total 2.300 unit lebih rumah subsidi.
Baca: Tiga Syarat Prabowo untuk Calon Kepala Daerah, Salah Satunya soal Dana
Rumah tapak tersebut akan dibangun di daerah Juwata Laut sebanyak 1.800 unit.
"Untuk 1.800 unit tersebut, kami sudah meneken MoU dengan yayasan kepolisian yaitu YKPP (Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan) untuk perumahan Polri. Ada dua juga pengembang akan membangun. Jadi ada 3 pengembang yang membangun di Tarakan," kata Mustika Darma saat dikonfirmasi Tribun Kaltim, Minggu (14/1/2018).
Alokasi rumah untuk Nunukan mencapai 500 unit.
Mustika Darma menyebut, persiapan pembangunan perumahan di daerah itu baru sampai ke tahap pematangan lahan.
Baca: Emil Dardak Calon Gubernur Jatim, Arumi Bachsin Terharu Terbang Melayang ke Langit ke Tujuh
Dengan 500 unit tersebut, cukup ditangani oleh dua pengembang.
Sedang Tanjung Selor dialokasikan sebanyak 800 unit yang akan dibangun oleh tiga pengembang.
"Lokasinya di Desa Jelarai, sebelum jembatan. Pas di belakang lokasi transmigrasi. Kami ada juga membuka lahan 4 hektare lainnya untuk membangun 300 unit," katanya.
Rumah subsidi ini ialah tipe 36 dengan luas lahan 9 x 14 meter persegi. Down payment (DP) rumah subsidi adalah 0 persen dengan tenor selama 15 tahun.
"Harganya terjangkau. Kemen-PUPR membanderol Rp 142 juta wilayah Kalimantan," katanya. (Wil)