News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Dibuang di dalam Masjid, Pelakunya Mahasiswi dan Sang Kekasih yang Pengangguran

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang bayi berjenis laki-laki ditemukan tergeletak di mihrab Masjid Baitur Rahman, Minggu (14/1/2018). SURYA/RORRY NURMAWATI

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Masih ingat bayi laki-laki yang ditemukan di tempat salat Masjid Baitur Rahman, Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlangu, Kabupaten Mojokerto, Minggu (14/1/2018)?

Satreskrim Polres Mojokerto akhirnya menangkap sepasang muda-mudi pembuang bayi tersebut.

Mereka adalah BG dan BA, keduanya sama-sama berusia 22 tahun dan berasal dari Jember.

Di Mojokerto, keduanya sama-sama perantauan.

BA masih tercatat sebagai mahasiswi aktif di salah satu perguruan tinggi di Mojokerto.

Baca: Bupati Talaud Sri Wahyumi Melawan, Tetap Masuk Kantor Meski Sudah Dinonaktifkan

Sementara BG, ayah biologis bayi itu, pengangguran.

Diduga, bayi itu dibuang lantaran pelaku malu telah melakukan hubungan di luar nikah.

Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP M Solikhin Fery membenarkan penangkapan orangtua tua bayi.

BA (kiri) dan BG, sepasang kekasih yang membuang bayinya di sebuah masjid di Mojokerto. SURYA/RORRY NURMAWATI

Namun ia enggan membeberkan kronologi penangkapan.

"Iya benar sudah ditangkap, tapi maaf untuk jelasnya besok (16/1/2018) saja waktu rilis," katanya singkat.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bayi berjenis laki-laki ditemukan tergeletak di mihrab Masjid Baitur Rahman, Minggu (14/1/2018).

Baca: Pengunjung Tertawa saat Saksi Sidang Novanto Ditegur Majelis Hakim karena Selfie

Sontak saja, penemuan bayi yang diperkirakan berusia lima hari itu menggemparkan warga Dusun Ketangi.

Bayi yang memiliki panjang 51 sentimeter dengan berat 3,20 gram ini, pertama kali ditemukan oleh Karnadi ketika akan mengumandangkan adzan dhuhur.

Kondisi bayi yang ditemukan di tempat imam masjid Baitur Rahman Mojokerto. SURYA/RORRY NURMAWATI

Saat ditemukan, bayi tanpa nama ini masih lengkap mengenakan bedong dan jarik gendong.

Lalu pria berusia 60 tahun in membawa bayi itu ke rumahnya baru kemudian melaporkan ke kepala dusun.

Baca: Pelajar Ikut Pesta Seks Kaum Homo di Kawasan Cianjur: Saya Dipaksa, Saya Masih Normal

"Tadi mau adzan saya lihat ada bayi di atas sajadah. Langsung saya bawa pulang," kata Karnadi saat ditemui Surya, Minggu (14/1/2018).

Bayi yang masih merah ini, tega dibuang oleh keluarganya di masjid perkampungan pada penduduk.

Bayi ganteng ini kemudian dibawa Karnadi bersama perangkat desa ke Puskesmas Dlanggu untuk diperiksa kondisinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini